TANJUNGPINANG, Kepri.info -Peringatan Hari Jadi ke-23 Provinsi Kepulauan Riau ditutup dengan kegiatan tasyakuran, doa, dan Yasin bersama, di Gedung Daerah, Tanjungpinang, Rabu (24/9/2025) malam.
Rangkaian acara diawali dengan shalat Magrib berjamaah yang dipimpin oleh Ustadz Duduy Saqdullah, kemudian dilanjutkan dengan pembacaan doa dan Yasin yang dipimpin oleh Ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Kepri, Raja Al Hafidz dan ditutup dengan shalat Isya berjamaah.
Doa bersama ini diikuti langsung oleh Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad dan Wakil Gubernur Nyanyang Haris Pratamura, serta jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan para pimpinan OPD Provinsi Kepulauan Riau dan tokoh-tokoh masyarakat Melayu Provinsi Kepulauan Riau.
Ansar menyampaikan bahwa kegiatan tasyakuran ini bukan hanya bentuk rasa syukur atas perjalanan panjang Kepri, melainkan juga untuk mengenang jasa para pahlawan dan tokoh yang telah berjuang bagi Bunda Tanah Melayu.
“Hadirnya kita saat ini tidak terlepas dari upaya dan perjuangan para pahlawan yang telah berjuang demi kesatuan NKRI, khususnya Bunda Tanah Melayu Provinsi Kepri. Untuk itu mari bersama-sama kita memanjatkan doa agar para pejuang ditempatkan di tempat terbaiknya,” ungkapnya.
Ia juga menegaskan bahwa peringatan Hari Jadi Kepri setiap tahunnya harus menjadi momentum refleksi dan muhasabah, sekaligus doa bersama untuk masa depan daerah yang lebih baik.
“Kita berharap semoga kedepannya Provinsi Kepri semakin baik lagi. Setiap Hari Jadi Kepri, tidak hanya sebatas peringatan seremonial, melainkan juga menjadi ajang evaluasi dan muhasabah atas segala capaian dan target pembangunan,” harapnya.
Sementara itu, Wagub Nyanyang turut menyampaikan harapannya agar momentum Hari Jadi ke-23 ini menjadi semangat baru bagi seluruh masyarakat Kepri dalam menjaga persatuan dan membangun daerah.
“Hari ini kita berdoa bersama agar Kepri senantiasa diberi keberkahan, dijauhkan dari segala musibah dan masyarakatnya semakin sejahtera,” ucapnya. (Advetorial)
