Menu

Mode Gelap
Lori Box Tabrak Portal Pembatas Jembatan Dompak Tanjungpinang Inflasi di Kota Tanjungpinang Terkendali dan Stabil Kepala BP Batam Pimpin Upacara Hari Koperasi Nasional ke-78 DPRD-TAPD Tanjungpinang Tetapkan KUA-PPAS Perubahan APBD 2025 Sebesar Rp. 1.078 Triliun Komunitas 68 EA Gelar Donor Darah, Targetkan 250 Pendonor Mulai Hari ini Hingga 27 Juli Polresta Tanjungpinang Gelar Razia Patuh Seligi 2025

Kepri

Gubernur Ansar Segera Siapkan Studi Ekonomi

badge-check


					Gubernur Ansar Segera Siapkan Studi Ekonomi Perbesar

* Ajak Tiga Menteri Tinjau Landing Point Jembatan

Kepri.Info – Gubernur H. Ansar Ahmad mengatakan pihaknya akan segera menuntaskan tambahan studi ekonomi yang diminta Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Karena selain studi teknis yang sudah selesai, dampak kajian ekonomi dianggap penting untuk masa depan jembatan.

“Segera disiapkan,” kata Ansar spontan di landing point Jembatan Batam Bintan, Kabil Kota Batam, Kamis (18/3).

Gubernur Ansar menjawab spontan ketika Menko Luhut melihat maket Jembatan Batam Bintan. Luhut meninjau landing point itu bersama Menko Polhukam Mahfud MD dan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi.

Usai peninjauan, dalam penyampaiannya di depan wartawan, Menko Luhut meminta, agar ada tambahan kajian dampak ekonomi pembangunan Jembatan Batam-Bintan. Sehingga, kehadiran jembatan Babin ke depan, bisa berdampak ekonomis lebih besar.

 

Saat peninjauan landing point di Batam itu, Gubernur Ansar membawa tiga menteri. Selain Luhut, hadir juga Menko Polhukam RI Mahfud MD dan Menteri Perdagangan Muhamad Lutfi.

“Pak Gubernur, dibuat nanti studi keekonomiannya. Bisa dihitung manfaatnya keekonomiannya,” kata Luhut.

Permintaan untuk dihitung dampak keekonomian dinilai penting, karena biaya pembangunan besar. Dimana, jembatan Barelang dibangun dengan dana yang cukup besar, namun dampak ekonominya, dinilai belum maksimal.

Diakui Luhut, dalam laporan yang disampaikan Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, jika Jembatan Babin dibangun, maka potensi kendaraan yang melintas, sekitar 7ribu per hari. Namun diminta agar ada studi. Studi yang dilakukan juga diminta dengan perhitungan yang matang.

“Sehingga pemanfaatan uang yang diinvestasikan tidak sia-sia. Kalau disini seperti apa yang dilaporkan Pak Gubernur bisa 7000 mobil satu hari, saya kira bisalah. Tapi harus dari hasil studi. Jangan membuat studi yang hasilnya tidak tetap,” pesan Luhut.

Luhut juga menyinggung, terkait labuh jangkar, industri clean energi dalam menangani masalah limbah oil, penertiban kapal dan lainnya, penanganannya diminta dilakukan terintegrasi. Terutama antara penanganan limbah dan penertiban kapal hingga labuh jangkar.

“Karena masalah limbah ini rupanya sangat besar (di Kepri). Tadi sudah disebutkan hampir 40 sampai 50 ribu ton per satu bulan. Makanya (hadir perusahaan clean energy), untuk mengubah jadi energi yang bagus,” bebernya.

Kedepan, diakui hal itu menjadi perhatian mereka, sehingga dia mengajak Menkopolhukam, Mahfud MD. “Kami berbarengan hadir dengan Menkopolhukam hadir, karena menyangkut masalah keamanan. Nanti akan kami koordinasikan bersama. Supaya semua penyelesaian lebih terintegrasi,” imbuhnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Lori Box Tabrak Portal Pembatas Jembatan Dompak Tanjungpinang

14 Juli 2025 - 16:47 WIB

Inflasi di Kota Tanjungpinang Terkendali dan Stabil

14 Juli 2025 - 16:21 WIB

Kepala BP Batam Pimpin Upacara Hari Koperasi Nasional ke-78

14 Juli 2025 - 16:15 WIB

DPRD-TAPD Tanjungpinang Tetapkan KUA-PPAS Perubahan APBD 2025 Sebesar Rp. 1.078 Triliun

14 Juli 2025 - 16:07 WIB

Komunitas 68 EA Gelar Donor Darah, Targetkan 250 Pendonor

14 Juli 2025 - 15:32 WIB

Trending di Kepri