ADVETORIAL
KEPRI.INFO, BATAM – Ketua DPRD Kepulauan Riau menghadiri agenda Kunjungan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Republik Indonesia Luhut Binsar Pandjaitan beserta para Menteri Kabinet Indonesia Maju di Kota Batam, Kamis (18/03/2021) pagi.
Sementara itu, terakit pertumbuhan ekonomi di Batam Kepulauan Riau disebut Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan kalah dengan ekonomi daerah terdalam di Indonesia. Dia mencontohkan ekonomi Morowali Sulawesi Tengah masih dapat tumbuh rata-rata 17% di tahun 2020 lalu.
“Disinggung Ibu Ani (Menteri Keuangan) pertumbuhan ekonomi Batam di bawah rata-rata. Anda lihat Morowali pertumbuhan ekonominya 17%, middle of nowhere. Kenapa? karena di kepercayaan kita lindungi mereka,” jelas Luhut dalam konferensi pers, Kamis (18/3/2021).
Sementara Ketua DPRD Batam Jumaga Nadeak menyebutkan, dibutuhkan dorongan untuk meningkatkan ekonomi Kepulauan Riau. Sehingga urgensi efisiensi atau pengurangan biaya logistik menjadi penting untuk mendorong ekonomi daerah. Salah satunya dengan menerapkan Batam Logistik Ecosystem.
Dari efisiensinya, sebut Jumaga, dari penebusan Delivery Order (DO) dan Persetujuan Pengeluaran Petikemas dilakukan secara online dapat menghemat waktu hingga 91% dan biaya mencapai Rp 402 miliar per tahun. Sedangkan dari pemesanan truk juga dilakukan secara online diklaim dapat menghemat biaya mencapai Rp 975 miliar per tahun.
Oleh sebab itu, Pemda akan memberi dukungan untuk mendorong ekonomi kepulauan Riau. Nanti akan diberikan relaksasi dari retribusi pajak untuk memacu investasi.
“Kita sedang menghitung beberapa relaksasi retribusi dari pajak daerah untuk memacu investasi, jadi kita inline dengan pemerintah pusat memberi berbagai relaksasi, dan segera akan kita launching,” jelasnya.
“Hanya kita yakin relaksasi itu akan total loss-nya. Makanya dengan Bu Sri Mulyani dan Menko soal labuh jangkar itu bisa menutupi total loss kita,” tambahnya.
Dari data Badan Pusat Statistik Indonesia pertumbuhan Ekonomi Kepulauan Riau secara kumulatif mengalami kontraksi sebesar 3,80% di 2020. Dibandingkan pada 2019 ekonomi Kepulauan Riau dapat tumbuh 4,84%. Sedangkan pada 2018 tumbuh 4,58. Sedangkan ekonomi di Morowali tumbuh 12,39% (yoy) pada 2018, juga tumbuh 14% (yoy) di 2017.
Narasi/Foto: Tim Advetorial/Humas DPRD Kepri.