oleh

Museum Timah Singkep Resmi Dibuka Untuk Umum

Asisten II Bidang ekonomi dan pembangunan Pemkab Lingga Yusrizal, saat membuka tirai plang tempat Museum Timah Lingga, di Dabo Singkep, Lingga. Museum ini sudah dibuka untuk umum.

Lingga, Kepri.info – Museum Timah di Dabo Singkep, Lingga, Kepulauan Riau resmi sudah dibuka untuk umum. Mewakili Bupati Lingga Alias Wello, Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Lingga, Muhammad Ishak membuka secara resmi Museum Timah tersebut, Kamis (23/5/2019).

Museum Timah tersebut untuk sementara masih menggunakan salah satu bangunan yang ada di komplek Pagoda Dabo Singkep. Satpol PP Lingga ditugaskan untuk untuk menjaga museum itu selama 24 jam.

Apa saja isi Museum Timah Lingga

Dalam catatan Peneliti Madya di Balai Pelestarian Nilai Budaya Tanjungpinang, Anastasia Wiwik Swastiwi, Pulau Singkep dikenal sebagai Pulau Penghasil Timah dengan reputasi penambangan selama hampir dua abad (1812-1992).

Singkep pernah mengalami masa kejayaan baik di bidang perekonomian dan kesejahteraan dikarenakan adanya pertambangan timah (PT. Timah, atau UPTS ) yang cukup besar yang menopang segala kemajuan di Singkep.

Pulau Singkep, Kepulauan Riau, dikenal sebagai salah satu tambang timah terbesar selain Bangka di Sumatera Selatan.

Penambangan telah dimulai sejak 1812.Di Indonesia hanya ada tiga pulau penghasil timah yaitu Bangka, Belitung dan Singkep. Setelah Indonesia merdeka, PT Timah mengambil alih pengelolaan tambang tersebut.

“Mereka membangun infrastruktur hingga terbentuk kota baru. Sejarah timah di Pulau Singkep, merupakan rentetan perjalanan sejarah yang sangat panjang,” tulis Anastasia Wiwik Swastiwi.

Saat ini, benda-benda peninggalan sejarah pertambangan timah di Lingga tersimpan dan menjadi koleksi Moseum Timah, Singkep, Lingga.

Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Lingga, Muhammad Ishak mengatakan benda-benda yang menjadi koleksi museum timah tersebut terkait dengan Ex Unit Penambangan Timah Single (UPTS).

Benda-benda tersebut umumnya berupa benda hibah dari Ex karyawan UPTS, para pejabat dan masyarakat, termasuk beberapa manuskrif yang terkait dengan penambangan timah di Pulau Singkep masa lalu.

Ia mengatakan, peresmian museum timah yang mengambil moment bulan ramadhan ini, untuk supaya mendapat keberkahan atas segala yang dikerjakan, dan berharap agar Museum Timah ini dapat berkembang pesat di masa-masa mendatang.

“Di hari raya Idul Fitri, biasanya banyak keluarga dan sahabat kita yang balek kampung, tentunya akan memberikan perhatian guna perkembangan dan kemajuan Museum Timah ini,” kata Ishak dalam sambutannya, di Halaman Museum Timah Singkep di Dabo Singkep, Kamis (23/5/2019).

Ditemoat yang sama, mewakili Bupati Lingga, Asisten II Bupati Lingga Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Yusrizal mengatakan, keberadaan Museum Timah di Singkep dengan segala koleksinya, bukan semata-mata bertujuan untuk mengenang masa kejayaan dan keemasan pertambangan timah di pulau Singkep, tetapi lebih jauh dan mendasar lagi, adalah untuk bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, kebudayaan, teknologi dan pariwisata.

Ia menjelaskan, sebagaimana penting dan manfaat koleksi Museum yang dituangkan dalam peraturan Pemerintah No 66 tahun 2015 tentang Museum, hal ini telah ditunjukkan dengan keberadaan dan manfaat Museum Linggam Cahaya di Daik Lingga, yang terus menerus dikunjungi para pelajar, mahasiswa, para peneliti, budayawan dan sejarawan lokal dan nasional, para pejabat, masyarakat dari dalam dan luar negeri, dimana trend kunjungannya terus meningkat dari tahun ke tahun.

“Ini merupakan kontribusi pada PAD Kabupaten Lingga, yang tentunya telah dapat pula memberikan terhadap masyarakat yang mendiami di Pulau Singkep, tetapi juga kehidupan masyarakat yang tinggal di sekitar pulau Singkep,” kata Yusrizal yang membacakan pesan tertulis Bupati Lingga, Halaman Museum Timah Singkep di Dabo Singkep, Kamis (23/5/2019).

Ia menjelaskan, kontribusi penambangan timah di pulau Singkep, ternyata tidak saja telah menjadi sumber ekonomi utama kerajaan pada waktu itu, tetapi berkontribusi besar terhadap perekonomian nasional, tatkala Indonesia telah merdeka, oleh karena itulah, saya lansung merespon cepat dan sangat setuju serta segera melakukan langkah-langkah.

“Ketika kepala dinas kebudayaan menyampaikan pendapat dan usulan perlunya membangun Museum Timah kepada saya, pada tahun 2017 yang lalu, saya ingat betul ketika itu saya katakan tidak saja kita perlu Museum Timah tetapi juga perlu Monumen Timah dah Singkep Bisnis Center, yang peletakan batu pertama telah dilakukan oleh Jen (Purn) TNI Muldoko, Kepala Staf Kepresidenan (KSP) pada tanggal 21 November 2018 tahun lalu,” ungkapnya.

Ia mengatakan, berbagai langkah dan upaya dilakukan untuk meningkatkan jumlah koleksi museum tersebut, agar Museum Timah Singkep kedepan benar benar dapat menjadi sumber utama dan informasi tentang sejarah dan manfaat pertambangan timah di pulau Singkep di masa lalu.

“Terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada bapak, ibu Eks karyawan UPTS dan masyarakat serta para penghibah yang sangat peduli yang memberikan perhatian yang tinggi sekali terhadap keberadaan Museum Timah Singkep ini, hal ini tidak saja menjadi catatan sejarah bagi pembangunan Museum, tetapi hendaknya menjadi amal ibadah yang mudah-mudahan dapat diterima oleh Allah SWT,” ungkapnya.

Ia mengatakan berdasarkan laporan kepala dinas kebudayaan dan pengamatan dia saat kegiatan, Gerakan Sayang Benda Cagar Budaya (GSCB) yang digelar dinas kebudayaan di halaman Gedung Nasional akhir tahun lalu, dimana begitu besar peran serta masyarakat untuk menghibah benda-benda yang dimiliki masyarakat yang asalnya dan didapatkan saat pertambangan timah masih aktif.

“Saya sangat optimis dan berkeyakinan bahwa jumlah koleksi Museum Timah Singkep akan segera meningkat drastis,” terangnya.

Ia mengutarakan dengan adanya Museum Timah, sangat diyakini masyarakat dan calon-calon penghibah akan semakin termotivasi untuk menyumbangkan sumbang sih demi kemajuan Lingga.

Disisi lain, menurutnya pemerintah Lingga juga ingin memberitahukan kepada masyarakat bahwa melalui Dinas Kebudayaan Lingga telah menunjukkan kerja nyata dibidang pengelolaan kebudayaan dengan memfaatkan potensi dan kearifan lokal yang ada, guna mewujudkan visi pemerintah Kabupaten Lingga dan Lingga Terbilang.

Ia mengharapkan, semoga Museum Timah Singkep dan segala koleksinya berguna dan bermanfaat bagi anak cucu kita dan bagi ilmu pengetahuan, sehingga nantinya dapat menggali lebih dalam lagi tentang khazanah kebudayaan yang berkembang di daerah ini, untuk mengungkapkan peran sejarah penting bagi daerah dan berguna pula untuk NKRI yang kita cintai.

“Mengingat kembali sebuah ungkapan orang bijak, “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya atau leluhurnya dan jangan sekali-kali melupakan sejarah,” imbuhnya. (PjK)

Komentar