Menu

Mode Gelap
Rutan Kelas I Tanjungpinang Gelar Doa Bersama untuk Keselamatan di Tengah Cuaca Ekstrem Ketua TP PKK Bintan Kunjungi Warga Terdampak Cuaca Ekstrem di Kampung Mentigi Laut Bupati Bintan Serahkan Bantuan Kapal Fiber untuk Tingkatkan Kesejahteraan Nelayan Bhabinkamtibmas Polresta Tanjungpinang Salurkan Bantuan untuk Warga Terdampak Banjir Rob di Tanjung Unggat Korban Banjir Perumahan Seruni 1 Tanjungpinang Keluhkan Minimnya Bantuan Pemerintah Gubernur Kepri Pantau Lokasi Longsor di Batam, Tekankan Pentingnya Mitigasi Bencana

Head Line

Pemilu Damai: Sepak Terjang Tiga Pasang Capres dalam Mewujudkan Pemilu Damai di Tahun 2024

badge-check


					Baliho berisikan pesan Kapolda Kepri Irjen Pol Drs Yan Fitri Halimansyah yang menjaka seluruh masyarakat untuk terus menjaga agar Kepri tetap aman, nyaman dan kondusif. (foto: ogawa/kepri.info). Perbesar

Baliho berisikan pesan Kapolda Kepri Irjen Pol Drs Yan Fitri Halimansyah yang menjaka seluruh masyarakat untuk terus menjaga agar Kepri tetap aman, nyaman dan kondusif. (foto: ogawa/kepri.info).

Baliho berisikan pesan Kapolda Kepri Irjen Pol Drs Yan Fitri Halimansyah, di Jalan RH Fissabililah Batu 8 Atas Tanjungpinang. Kapolda mengajak segenap lapisan masyarakat untuk terus menjaga agar Kepri tetap aman, nyaman dan kondusif. (foto: ogawa/kepri.info).

Urgensi Pemilu.
Pemilihan umum (Pemilu) dan pemilihan presiden (Pilpres) 2024 sudah di depan mata dan tinggal menghitung hari. Sosialisasi gencar dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), guna mengajak para pemilih menggunakan hak suaranya pada Pemilu yang akan digelar 14 Februari 2024 mendatang.

Dikutip dari laman kpu.go.id, bahwa pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat, dimana rakyat dapat memilih pemimpin politik secara langsung. Sebagai ejawantah negara yang menjalankan sistem politik demokrasi.

Selain itu, peran rakyat dalam mewujudkan kedaulatannya tidak hanya melaksanakan pemilu semata, akan tetapi rakyat mampu berperan aktif memberikan masukan, usulan dan kritikan objektif kepada pemerintah dan mengawasi jalannya roda pemerintahan.

Oleh sebab itu, sudah seharusnya Indonesia mengadakan pemilu, sebagai prasyarat berjalannya sistem demokrasi tersebut.

Kantor KPU Provinsi Kepulauan Riau, di Jalan RH Fissabilillah Batu 8 Atas Tanjungpinang. (foto: ogawa/kepri.info).

Selanjutnya, berdasarkan Keputusan KPU Nomor 1644 Tahun 2023, sebagaimana dikutip dari Booklet Pemilu Damai Pedia, KPU telah menetapkan tiga pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) dengan beragam latar belakang pendidikan dan jalur karier akan bertarung di pilpres mendatang.

Pada tanggal 14 November 2023 silam, KPU telah melakukan pengundian nomor urut pada tiga pasang capres dan cawapres dan menetapkan pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar selanjutnya disebut pasangan Anis-Muhaimin dengan Nomor Urut 1.

Kemudian, pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka selanjutnya disebut pasangan Prabowo-Gibran ditetapkan dengan Nomor Urut 2, dan terakhir pasangan Ganjar Pranowo dengan Mahfud MD selanjutnya disebut pasangan Ganjar-Mahfud dengan Nomor Urut 3.

Pasangan Capres dan Cawapres Nomor Urut 1 Anies-Muhaimin dinyatakan memenuhi presidential threshold sebesar total 167 kursi DPR RI atau 29,04 persen dengan partai pengusung Partai Nasdem, PKB dan PKS.
Sedangkan, pasangan Capres dan Cawapres Nomor Urut 2 Prabowo-Gibran memenuhi presidential threshold 42,70 persen dengan partai pengusung Gerindra, Golkar, Demokrat, PAN, PSI, PBB dan Garuda.

Kemudian, pasangan Capres dan Cawapres Nomor Urut 3 Ganjar-Mahfud juga dinyatakan memenuhi presidential threshold yang tercatat sebanyak 28,06 persen dengan partai pengusung PDI Perjuangan, PPP, Perindo dan Hanura.

Ketua KPU RI Hasyim Asy’ari sebagaimana dikutip dalam laman kpu.go.id menegaskan, pemilu sebagai sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat, sejatinya bukan hanya soal angka partisipasi yang tinggi atau banyaknya (kuantitas) pemilih.

”Hal penting adalah pemilu berjalan dalam suasana kompetitif, yakni jujur, adil, transparan dan akuntabel atau berkualitas serta dapat menghasilkan pilihan-pilihan politik yang menghasilkan pemimpin politik yang berkualitas dan berintegritas,” ujarnya. (Dikutip dari Booklet Pemilu Damai Pedia).

Kuantitas dan kualitas pemilu ini, sebutnya membutuhkan sebuah pra kondisi. Salah satunya adalah literasi politik dengan terus mengkaji dan memahami hakikat pemilu untuk masa depan demokrasi.

Literasi politik, lanjut Hasyim, adalah metode pendidikan politik masyarakat dengan pendekatan kearifan lokal (local wisdom) akan mempermudah interaksi antara masyarakat (pemilih) dengan elemen penyelenggara pemilu.

”Sehingga proses transformasi informasi dan proses knowledge sharing khususnya bagi pemilih pemula akan berjalan efektif untuk meningkatkan kualitas pemahaman masyarakat tentang pemilu dan politik,” ujarnya. (Dikutip dari laman kpu.go.id)

Adapun kuantitas dan kualitas pemilu dengan hasil pemilu yang berintegritas akan terlaksana bila kondisi pemilu berlangsung aman dan damai.

Menakar Pemilu Damai 2024 Berdasarkan Analisis SWOT.
Menurut Charla Leisia, sebagaimana dikutip dari id.scribd.com, bahwa analisis SWOT pertama kali diperkenalkan oleh Albert S Humphrey pada tahun 1960-an.

Awalnya, analisis ini digunakan Humphrey untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi Kekuatan (Strengths), Kelemahan (Weaknesses), Peluang (Opportunities) dan Ancaman (Threats) dalam memimpin proyek penelitian di Stanford Research Institute dari perusahaan-perusahaan Fortune 500.

Kini, analisis dengan empat indikator tersebut di atas telah digunakan untuk beragam tujuan. Penulis, pun sengaja menggunakan analisis ini untuk mengukur sejauh mana tujuan yang ingin dicapai bersama, dalam kaitannya dengan Pemilu Damai 2024. Baik dalam skala nasional maupun lokal khususnya di Kota Tanjungpinang.

Indikator strengths atau kekuatan.
Faktor kesiapan penyelenggara pemilu dalam hal ini KPU, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) sudah berjalan sebagaimana mestinya. Hal ini terlihat dari tahapan-tahapan pemilu yang sudah berjalan baik dan normal hingga saat ini.

Pasangan Capres/Cawapres Anies-Muhaimin, Prabowo-Gibran dan Ganjar Mahfud, pada Deklarasi Pemilu Damai yang digelar KPU di Jakarta 27 November 2023 silam. (foto: hasil screecshot dari kanal youtobe metroTv).

Selanjutnya, faktor kesiapan para kontestan Capres dan Cawapres maupun semua partai politik (parpol) pengusungnya. Adanya Deklarasi Pemilu Damai yang dilakukan tiga pasangan Capres dan Cawapres, yang juga diikuti oleh semua parpol pengusungnya di semua jenjang baik pusat maupun daerah tak terkecuali di Tanjungpinang, adalah salah satu fakta indikator kekuatan.

Faktor kekuatan lainnya berupa, netralitas aparat keamanan baik TNI/Polri dan aparatur sipil negara (ASN), pun serempak mengkampanyekan propaganda Pemilu Damai 2024. Walau ada riak kecil di sejumlah daerah bahwa aparat TNI/Polri tidak netral, namun secara umum aparat keamanan dan ASN hingga kini terus menjaga netralitasnya.

Faktor pengalaman, dikutip dari Booklet Pemilu Damai Pedia 2024, bahwa Indonesia tercatat sudah menyelenggarakan pemilu sebanyak 12 kali sejak pemilu pertama tahun 1955. Ini merupakan hal positif dan merupakan bagian dari kekuatan dalam upaya menciptakan pemilu yang aman dan damai.

Indikator weaknesses atau kelemahan.
Pada pemilu serempak 2024 ini, merupakan pemilu kali pertama yang dilaksanakan bersamaan antara pemilihan legislatif dengan pemilihan presiden dan wakil presiden yang dilaksanakan secara langsung.

Kondisi ini, dipertajam dengan membengkaknya peserta parpol pada Pemilu 2024 ini, yang total mencapai 18 parpol ditambah dengan 6 parpol lokal di Aceh. Sebab, pada pemilu tahun 2019 sebelumnya, hanya diikuti oleh 14 peserta parpol, ditambah dengan 4 parpol lokal Aceh.

Dengan demikian, potensi terjadinya gesekan antar para pendukung di tengah-tengah masyarakat, relatif lebih besar jika dibanding pada pemilu serempak periode sebelumnya.

Indikator opportunities atau peluang.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan daftar pemilih tetap (DPT) untuk Pemilu 2024. Jumlahnya mencapai 204.807.222 pemilih.

Melansir dari Republika, berdasarkan hasil rekapitulasi DPT, mayoritas pemilih Pemilu 2024 didominasi dari kelompok generasi Z dan milenial.

“Sebanyak 66.822.389 atau 33,60% pemilih dari generasi milenial,” kata Komisioner KPU RI Betty Epsilon Idroos dalam Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi DPT di kantor KPU, Jakarta, Minggu (2/7/2023). (Dilansir dari Republika.com).

Generasi milenial adalah sebutan untuk orang yang lahir pada 1980 hingga 1994. Sedangkan pemilih dari generasi Z adalah sebanyak 46.800.161 pemilih atau sebanyak 22,85% dari total DPT Pemilu 2024. Adapun sebutan generasi Z merujuk pada orang yang lahir mulai 1995 hingga 2000-an.

”Jika diakumulasikan, total pemilih dari kelompok generasi milenial dan generasi Z berjumlah lebih dari 113 juta pemilih. Kedua generasi ini mendominasi pemilih Pemilu 2024, yakni sebanyak 56,45% dari total keseluruhan pemilih,” kata Betty.

Adapun kelompok pemilih dari generasi X yang menyusul di urutan berikutnya yaitu sebanyak 57.486.482 atau 28,07% dari total pemilih. Generasi X adalah orang kelahiran 1965 hingga 1979.

Sisanya berasal dari kelompok generasi pre-boomer, atau orang yang lahir sebelum tahun 1944 dengan total sebanyak 3.570.850 atau 1,74% pemilih.

Betty juga menjelaskan, total 204 juta pemilu ini ditetapkan oleh KPU setelah proses merekapitulasi hasil penetapan DPT yang dilakukan seluruh KPU kabupaten/kota dan Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) pada 20-21 Juni 2023 silam.

Faktor pemilih yang didominasi oleh pemilih pemula ini merupakan salah satu peluang dalam rangka transformasi literasi politik guna mendapatkan hasil pemilu yang baik dan melahirkan pemimpin yang berkualitas.

Pasalnya, generasi milenial dan Gen Z umumnya merupakan kalangan yang berpendidikan dan sedikit banyak mengetahui tentang cara berpolitik yang baik dan beretika, baik saat di bangku sekolah/kuliah, berpolitik praktis maupun melalui sosial media (sosmed). Kondisi ini, juga merupakan sebuah peluang yang pada gilirannya nanti dapat dijadikan contoh berdemokrasi ideal bagi negara-negara lainnya di dunia internasional.

Indikator threats atau ancaman.
Ketatnya persaingan dari tiga pasang Capres dan Cawapres, ditambah dengan persaingan dari para calon legislatif (caleg) dari semua parpol peserta Pemilu 2024 ini, di lain sini bakal menimbulkan gesekan-gesekan di tengah masyarakat.

Tidak menutup kemungkinan bakal ada oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab dengan memanfaatkan kondisi ini untuk kepentingan dan keuntungan sesaat, baik dengan melakukan politik uang (money politics), membuka isu SARA maupun menebar berita bohong atau hoax.

Kondisi ini, juga diperparah dengan geopolitik yang belum juga kondusif khususnya di timur tengah, menyusul perang yang terjadi antara militan Hamas Palestina dengan Israel, yang belakangan menyeret sejumlah negara ke dalam pusaran perang.

Mengutip dari laman sigaplapor.bawaslu.go.id per Rabu (7/2/2024) total tercatat 999 laporan yang masuk ke bawaslu, sedangkan total temuan mencapai 494 temuan. Dari total itu, yang masuk dalam klasifikasi pelanggaran berjumlah 428 pelanggaran.

Kantor Bawaslu Provinsi Kepri di Jalan WR Supratman Batu 8 Tanjungpinang. (foto: ogawa/kepri.info).

Oleh sebab itu, Ketua Bawaslu Rahmat Bagja menegaskan seluruh jajaran Bawaslu terus mengawasi tahapan rapat umum yang dimulai pada 21 Januari sampai 10 Februari 2024.

Rahmat juga menekankan agar kegiatan kampanye berlangsung damai, tanpa hoax, tanpa kampanye gelap, tanpa ujaran kebencian, tanpa politisasi SARA juga tanpa politik uang dalam bentuk apapun.

Sepak Terjang Tiga Pasang Capres dalam Mewujudkan Pemilu Damai.
Hingga pada detik-detik berakhirnya tahapan masa kampanye, semua pasangan capres dan cawapres baik pasangan Anies-Muhaimin, Prabowo-Gibran maupun pasangan Ganjar-Mahfud, semuanya mengaku optimistis bakal memenangkan pemilihan satu putaran atau di atas 50 persen.

Hal ini, mereka ungkapkan hampir pada setiap kampanye akbar di depan para kader, simpatisan dan partai pengusungnya, baik kampanye di tingkat pusat hingga ke daerah-daerah.

Kondisi ini, secara tidak langsung memberikan pesan positif bahwa kemenangan satu putaran tersebut akan mereka raih, tentu jika partisipasi pemilih yang tinggi dan dalam situasi pemungutan suara yang kondusif, aman dan damai.

Sebagaimana dikemukakan Capres Nomor Urut 1 Anies Baswedan beberapa saat usai gelar Debat Pilpres Kelima yang digelar KPU dalam sebuah konferensi pers, Ahad (4/2/2024) malam yang disiarkan hampir di semua kanal berita.

Pada debat pamungkas yang membahas mengenai isu kesejahteraan sosial, kebudayaan, pendidikan, pendidikan informasi, kesehatan, ketenagakerjaan, sumber daya manusia dan inklusi itu, Anies berpesan kepada semua lapisan warga masyarakat agar terus menjaga kekompakan dan menghindari segala bentuk tindakan yang bakal menimbulkan perpecahan.

Bahkan, berkali-kali Anies mengucapkan apresiasi setinggi-tingginya kepada aparat keamanan khususnya TNI/Polri yang bertugas dengan sigap selama masa kampanye berlangsung.

”Kepada bapak Polisi, Bapak TNI yang bertugas saya dan tim saya mengucapkan terimakasih atas ketulusan Bapak-bapak (petugas TNI/Polri, red) semua dalam bertugas. Saya baru datang di lokasi (kampanye, red) Bapak sudah lebih duluan hadir, saya meninggalkan lokasi, tapi Bapak tetap masih di lokasi karena ingin memastikan semuanya tertib dan aman,” ucap Anies. (Dilansir dari kanal youtobe tvOne).

Senada juga dikemukakan Capres Nomor Urut 2 Prabowo, dalam beberapa kesempatan kampanye Prabowo optimistis mampu memenangkan pemilu satu putaran.

Pun saat debat pamungkas pada sesi konferensi pers, Prabowo berpesan kepada kepada seluruh lapisan masyarakat Indonesia, khususnya kepada para simpatisan dan pendukungnya agar tetap menjaga harmonisasi.

”Kemenangan hanya akan bisa kita raih bila tahapan pemilu dilalui dengan aman, nyaman dan kondusif. Sebab itu mari kita jaga komitmen kita untuk terus menjaga agar pemilu tahun 2024 ini berlangsung aman dan damai,” ujarnya seraya memohon maaf bila selama sesi debat berlangsung ada kata-katanya yang menyinggung perasaan. (Dilansir dari kanal youtobe tvOne).

Pada kesempatan sama, Capres Nomor Urut 3 Ganjar Pranowo, pun menegaskan komitmennya untuk terus menjaga persatuan dan kesatuan. Karena dengan pemilu yang aman dan damai, maka partisipasi rakyat dalam menggunakan hak pilihnya pada 14 Februari 2024 mendatang bakal tinggi. Dengan demikian kemenangan Pemilu Pilpres 2024 satu putaran bisa diraihnya.

Hal ini juga ditegaskan sebelumnya oleh Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang mengusung Ganjar maju di bursa capres saat Kampanye Akbar di Gelora Bung Karno (GBK) Sabtu (3/2/2024).

Dilansir dari kanal youtube tvOne, di hadapan ribuan massa pendukung Capres/Cawapres Nomor Urut 1 Ganjar-Mahfud, Megawati mengungkapkan rasa optimistisnya bisa memenangkan pilpres satu putaran. bila semua perangkat pemilu baik dari pihak penyelenggara hingga aparat keamanan dan lainnya bersikap netral dan transparan.

Komitmen Aparat Keamanan dalam Menjaga Netralitas.
Dilansir dari kanal youtube tvOne Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo terus menggelorakan semangat Pemilu 2024 aman dan damai. Hal itu salah satunya ia kemukakan saat menghadiri deklarasi pemilu damai di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (28/12/2023).

Di hadapan Forkopimda, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, hingga organisasi kemasyarakatan, Kapolri menekankan pentingnya menjaga keberagaman serta menjaga demokrasi, dalam penyelenggaraan pemilu yang aman dan damai.

Kapolri meminta agar masyarakat saling menghargai serta menghormati. Sehingga, keberagaman dan demokrasi dapat berjalan dengan baik dan pelaksanaan pemilu berlangsung aman dan damai.

Listyo Sigit berharap, dengan pelaksanaan pemilu yang aman dan damai, menjadi modal yang berharga untuk terus menjaga persatuan dan kesatuan.

Hal ini, secara langsung memberikan kesan dan pesan bahwa aparat keamanan khususnya Polri, terus berkomitmen dalam menjaga netralitas pada pemilu. Hingga pesta demokrasi yang berlangsung lima tahun sekali ini, berlangsung aman dan damai.

Jargon Kapolda ‘Kepri adalah Kita’.
Pesan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang menggelorakan semangat Pemilu 2024 aman dan damai, dinilai sukses dan telah merambah ke segenap pelosok negeri.

Baliho berisikan pesan Kapolda Kepri Irjen Pol Drs Yan Fitri Halimansyah, di persimpangan Jalan WR Supratman Batu 8 Tanjungpinang. Kapolda mengajak seluruh masyarakat untuk terus menjaga agar Kepri tetap aman, nyaman dan kondusif. (foto: ogawa/kepri.info).

Kapolda Kepri Irjen Pol Drs Yan Fitri Halimansyah, pun meresponnya dengan memasang pesan ”Mari Bersama Kita Jaga Kepri Agar Tetap Aman, Nyaman dan Kondusif” dengan tagline ”Kepri adalah Kita”.

Khusus di Kota Tanjungpinang, pesan propaganda tersebut terpasang  dalam baliho yang diletakan pada hampir semua titik persilangan jalan yang strategis.

”Pesan Bapak Kapolda kita (Yan Fitri, red) singkat dan padat namun penuh makna,” kata Simon Awantoko (56) salah seorang pemuka agama Nasrani di Kota Tanjungpinang saat dimintai tanggapannya oleh media ini. (Hasil wawancara via whatsapp).

Simon, yang juga tercatat sebagai salah seorang Caleg DPRD Kepri Partai Perindo, Dapil Bintan-Lingga ini menilai, bahwa pesan Kapolda tersebut adalah mengajak kepada seluruh lapisan masyarakat yang bermastautin di Kepri untuk merasa bahwa Kepri adalah milik kita bersama.

”Saya perantau dari luar Kepri, ketika saya tinggal di sini (Kepri, red), maka saya sudah merasa Kepri adalah milik kita bersama. Dan saya wajib merawat dan menjaganya,” ujar Simon mengaku siap dan berkomitmen menjaga Kepri aman dan damai selamanya. (Hasil wawancara via whatsapp).

Senada dikemukakan Ketua DPD II Partai Golkar Kota Tanjungpinang Untung Budiawan. Bahwa pesan Kapolda Kepri meminta kepada semuanya untuk terus menjaga situasi dan kondisi tetap kondusif di Bumi Melayu Kepri ini.

Untung yang juga tercatat sebagai Caleg DPRD Kota Tanjungpinang Dapil Bukit Bestari ini menilai, kondisi masyarakat Kepri yang heterogen yang berasal dari ragam latar belakang, baik suku bangsa, agama dan pendidikan ini harus dijadikan suatu kekuatan bersama dalam membangun daerah.

”Pesan Bapak Kapolda dalam kalimat Kepri adalah Kita adalah mengajak kita bersama untuk menempatkan diri secara bijak. Saya pribadi sangat setuju dengan kalimat itu. Sebagaimana pepatah Dimana Bumi Dipijak Disitu Langit Dijunjung,” terang Untung berpepatah. (Hasil wawancara via whatsapp).

Simpulan.
Mengacu data dan fakta seperti yang tersirat di atas, baik ditinjau dari analisa SWOT, sepak terjang pasangan capres maupun kebijakan yang telah ditempuh aparat keamanan, secara garis besar sudah bisa diambil sebuah hipotesis bahwa hajatan Pemilu 2024 ini berlangsung aman dan damai.

Hal ini, sebagaimana dikemukakan M Agung Wira Dharma, salah seorang Caleg DPRD Kepri dari Partai Nasdem Dapil Tanjungpinang Nomor Urut 5.

”Kalau melihat situasi yang sedemikian kondusif seperti ini, saya yakin Pemilu Serempak 2024 ini bakal berjalan sukses, aman dan damai. Untuk itu, mari kita jaga Kepri dan Kota Tanjungpinang khususnya tetap kondusif,” demikian Agung. (Hasil wawancara via whatsapp).

Penulis: Abdul Latief Ishiki Ogawa
Karya Tulis Ini Dipersembahkan untuk Lomba Jurnalistik Polresta Tanjungpinang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Rutan Kelas I Tanjungpinang Gelar Doa Bersama untuk Keselamatan di Tengah Cuaca Ekstrem

14 Januari 2025 - 16:53 WIB

Ketua TP PKK Bintan Kunjungi Warga Terdampak Cuaca Ekstrem di Kampung Mentigi Laut

14 Januari 2025 - 16:49 WIB

Bupati Bintan Serahkan Bantuan Kapal Fiber untuk Tingkatkan Kesejahteraan Nelayan

14 Januari 2025 - 16:42 WIB

Bhabinkamtibmas Polresta Tanjungpinang Salurkan Bantuan untuk Warga Terdampak Banjir Rob di Tanjung Unggat

14 Januari 2025 - 15:31 WIB

Korban Banjir Perumahan Seruni 1 Tanjungpinang Keluhkan Minimnya Bantuan Pemerintah

14 Januari 2025 - 14:13 WIB

Trending di Kepri