Tanjungpinang,kepri.info-Plt. Gubernur Kepulauan Riau H. Isdianto menerima kunjungan Konsulat Jenderal (Konjen) Singapura yang berada di Batam Mr. Mark Low didampingi stafnya Samuel Woon di kantor Gubernur, Dompak, Tanjungpinang, Selasa (30/7).
Kunjungan Konjen Singapura ini dalam rangka meningkatkan hubungan silaturahmi serta kerjasama antara Kepulauan Riau dan Singapura yang sejauh ini memang sudah berjalan dengan baik sejak Provinsi Kepri terbentuk.
Dalam kesempatan ini Mark Low juga sekaligus mengundang Plt. Gubernur untuk hadir dalam acara yabg akan dihadiri Wakil Menlu Singapura ada tanggal 15 Agustus mendatang di Nagoya Hill hotel, Kota Batam. Nantinya Plt. Gubernur mendapatkan kesempatan mengekspose semua potensi yang dimiliki Kepri baik bidang wisata, industri dan sebagainya.
Isdianto tampak menyambut baik kehadiran Konjen Singapura di kantornya ini. Bahkan dia meminta kerjasama yang sudah berjalan antara Kepri di singapura dikonsep dengan lebih luas lagi.
Jika sejauh ini para turis hanya mengenal Kota Batam, dan Lagoi untuk di Bintan. Kedepannya Isdianto meminya agar wilayah selain Lagoi juga ikut dipromosikan.
“Perlu diketahui juga bahwa kita punya Tanjungpinang dan di daerah Bintan itu bukan hanya Lagoi. Saya rasa inilah saatnya untuk kita saling mempromosikan,” kata Isdianton.
Menurut Isdianto, Kepri memiliki semua sumber daya yang tidak dimiliki oleh Singapura. Seperti pantai, laut, kuliner, alam yang indah dan sebagainya. Bahkan semua hasil pertanian juga Kepribpunya.
“Kepri punya sumber daya alam dan Singapura kita akui punya koneksi. Makanya kita mau kerjasama yang sudah dibangun sejak lama ini berlanjut dan kawasan yang dipromosikan harus lebih diperluas lagi. Jangan hanya terfokus di Batam dan Lagoi. Tapi daerah lainya juga,” kata Isdianto.
Sedangkan Mark Low dalam kesempatan ini mengatakan jika pihak Singapura akan turut serta memperkenalkan fly-ferry passanger. Yakni sebuah jasa kemudahan pelayanan untuk turis asing yang akan datang ke Batam, Bintan serta beberapa daerah lainnya di Kepri, terutama yang landing melalui singapura dan akan menyeberang ke Batam. Para turis tersebut tidak perlu repot-repot mengambil dan membawa sendiri bagasinya. Cukup membawa hand carry-nya saja hingga tiba di pelabuhan penyeberangan menuju Batam. Sedangkan barang-barang bagasi akan diurus oleh petugas bandara di Singapura.
Selain itu kata Mark, di pusat wisata di Lagoi, Kabupaten Bintan sejauh ini diketahui mengutamakan pembangunan hotel berbintang 5 dan 6 dengan tarif yang relatif tinggi. Kedepan, lanjut Mark, akan dibangun hotel bertarif rendah sekelas bintang 4 dan bintang 3 di Lagoi. Hal ini guna mengakomodir para turis dari China yang sekarang sedang dalam tahap dilakukan promosi.
“Saya rasa program fly-ferry passanger yang kita terapkan di Singapura akan sangat mempermudah para wisatawan yang akan masuk ke Batam, Bintan dan beberapa daerah lainnya di Kepri.Ketika para turis sampai di bandara Changi Singapura, mereka tidak perlu lagi harus menenteng bagasi sendiri dan membawanya ke pelabuhan ferry. Mereka cukup membawa hand carry nya saja menuju ke pelabuhan. Karena bagasi sudah ada yang mengurus sampai mereka tiba di tujuan,” kata mark.
Sedangkan rencana ketersediaan hotel bertarif sedikit lebih rendah di Lagoi, diharakan oleh Mark akan bisa menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi para turis yang datang Ke Bintan. Tidak hanya itu atas permintaan Plt. Gubernur untuk memperluas wilayah promosi di Kepri, Mark juga menyambut positif hal ini.
Red/Hms