Natuna (Kepri.Info) – Wakil Bupati (Wabup) Natuna, Hj. Ngesti Yuni Suprapti, mengatakan, dalam rangka memelihara umat beragama, tidak semudah seperti membalikkan telapak tangan. Sebab kata dia, di Kabupaten Natuna Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), terdapat banyak agama, suku, ras dan etnis yang berbeda-beda.
“Di daerah kita ini komposisi keberagaman agama, suku, ras dan etnis terus meningkat, sehingga untuk menjaga kerukunan tersebut kedepan akan semakin sulit,” ujar Ngesti, saat ditemui awak media belum lama ini.
Namun, kata wanita yang saat ini menjadi penasehat dalam Forum Kerukunan Umat antar Beragama (FKUB) Kabupaten Natuna tersebut, dapat dijaga jika setiap individu dapat menghargai setiap perbedaan yang ada.
“Kuncinya adalah dari diri kita masing-masing, dengan selalu menghargai orang lain yang berbeda agama, ras, suku dan etnis. Jika ini dapat kita lakukan di kehidupan sehari-hari, InshaAllah semua itu akan berjalan dengan baik, saling hidup berdampingan dan saling toleransi,” pesan Ngesti.
Ngesti berharap hubungan FKUB dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Natuna dapat terjalin dengan baik dan harmonis, terutama dalam pemeliharaan, membangun serta memberdayakan kerukunan antar umat beragama.
Sementara itu Ketua FKUB Natuna, H. Wan Zawali, mengatakan, bahwa selama ini belum pernah terjadi gesekan antar masyarakat di Kabupaten Natuna, yang di latar belakangi dengan perbedaan agama, suku, ras, etnis dan budaya.
“InshaAllah seluruh masyarakat yang hidup dan tinggal di tempat kita (Natuna) ini, saling toleransi. Masyarakat kita saling menghargai antar satu dengan yang lain,” kata Wan Zawali, saat ditemui dikediamannya di Desa Sungai Ulu, Kecamatan Bunguran Timur, baru-baru ini.
Hal senada disampaikan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Daerah (Bakesbangpol) Natuna, Muchtar Ahmad, bahwa selama ini hubungan antar masyarakat di daerah yang berada di ujung utara Indonesia itu sangat harmonis.
“Saya yakin kalau masalah gesekan karena berbeda agama, suku, ras ataupun budaya, tak akan terjadi di tempat kita ini. Selama kita semua dapat saling menghargai satu sama lain. Dan mudah-mudahan ini bisa kita jaga sampai kapanpun,” kata Muchtar Ahmad.
Seperti di ketahui, bahwa daerah berjuluk Mutiara Diujung Utara Indonesia tersebut, terdapat beragam suku, ras, agama dan budaya. Misalnya saja suku Melayu, Jawa, Bugis, Batak, Minang, Sunda, Tionghua dan suku-suku lainnya.
Begitu juga untuk keyakinan, di Kabupaten Natuna terdapat beragam agama. Seperti Islam, Kristen Katolik, Protestan, Hindu, Budha dan Konghucu.
Meski terdapat beragam suku, agama, ras, etnis dan budaya, namun selama ini daerah yang terdiri dari 15 Kecamatan tersebut, menjadi salah satu daerah di Indonesia yang paling tenteram, aman, damai dan saling toleransi, sehingga terwujud lah situasi Kamtibmas yang sangat kondusif di daerah tersebut. (gabe)