oleh

TPID Kota Tanjungpinang Gelar Rapat Koordinasi

Tanjungpinang, Kepri.info – Sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan pokok dan pengendalian inflasi di Kota Tanjungpinang, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Tanjungpinang mengadakan rapat koordinasi TPID, di ruang Rapat Lantai II, Kantor Walikota Tanjungpinang, Senggarang (14/9).
Rapat yang dipimpin oleh Sekretaris Daerah sekaligus sebagai Ketua TPID Kota Tanjungppinang, Drs. Riono, M. Si, diikuti Staf Ahli, Kepolisian, Bea Cukai, BPS, BI, BPS, Bulog, Akademisi serta jajaran OPD terkait Pemerintah Kota Tanjungpinang.

Dalam rapat ini, Sekretaris Daerah, Drs. Riono mengatakan rapat rutin yang kita laksanakan setiap bulan ini guna membahas terkait inflasi di Kota Tanjungpinang, terutama memasuki musim utara dan bulan wisata pada Oktober mendatang.Melalui rapat ini kita bisa menyusun langkah-langkah dalam pengendalian inflasi dan pemenuhan kebutuhan bahan pokok di Kota Tanjungpinang.

” Kerjasama yang sudah terjalin segera tindak lanjuti untuk mencukupi kebutuhan pangan masyarakat. Karena jika stok sejumlah komoditas berkurang maka inflasi akan terjadi dan harga barang naik, hal ini tentu berdampak pada masyarakat. Untuk itu, kita harus berkerjasama mengantisipasi hal-hal tersebut, lakukan pengecekan dan pengawasan ke sejumlah distibutor untuk memastikan persedian pangan di Kota ini cukup,” ujarnya

Selain itu, Sekda juga minta supaya tanaman hidroponik tetap berjalan di masyarakat. Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan (DP3) dapat mengintruksikan setiap kelurahan untuk menanam sayuran, misalnya setiap satu Kelurahan ada yang tanam tomat,  cabe, kangkung, dan lainnya,” katanya.

Sementara itu, Perwakilan Bulog, Sudirman menekankan bahwa stok beras untuk wilayah Kota Tanjungpinang aman hingga Februari 2018 mendatang,” Persedian beras premium di gudang kita saat ini sebanyak 1000 ton, stok ini cukup untuk enam bulan kedepan ,” tegasnya.

Dikatakan Sudirman, dalam waktu dekat ini akan masuk minyak goreng dan bawang putih ke gudang bulog. Masyarakat bisa membeli kebutuhan pangan di Rumah Pangan Kita (RPK), harga yang dijual pun sesuai harga bulog. Saat ini lembaga dan masyarakat yang bergabung pada program bulog sudah mencapai 80 RPK. (hum/red)

Komentar