Menu

Mode Gelap
Pemko Tanjungpinang Salurkan Sembako untuk Ketua RT dan RW Perayaan Imlek Musrenbang Tingkat Kelurahan Tanjungpinang Selesai, Fokus Beralih ke Musrenbang Kecamatan Disdagin Tanjungpinang Bantah Dugaan Monopoli Kenaikan Harga Bahan Pokok Fenomena Parkir Liar di Trotoar Kota Tanjungpinang Resahkan Wisatawan Dewi Ansar Berikan Pembinaan 10 Program Pokok PKK di Pulau Penyengat Sekdaprov Kepri Sampaikan Apresiasi kepada Mantan Kepala BI Kepri Suryono

Kepri

Vaksin Mandiri Terus Dikaji untuk Tumbuhkan Ekonomi

badge-check


					Vaksin Mandiri Terus Dikaji untuk Tumbuhkan Ekonomi Perbesar

Kepri.Info – Kunjungan Kerja Komisi IX DPR RI ke Kepri juga membahas faktor-faktor yang mendorong ekonomi kembali menggeliat. Di antaranya vaksinasi mandiri, BLK yang besar serta runah sakit bertaraf internasional.

Plt. Dirjen Kefarmasian & Alat Kesehatan Arianti Arnaya misalnya menyampaikan bahwa vaksinasi mandiri sedang dipelajari. Juga dibahas pihak terkait. Karena akan berpengaruh kepada perekonomian negeri ini.

Vaksin itu dibeli perusahaan untuk karyawan di bawah pengawasan pemerintah. Pemerintah tentunya tetap menyiapkan vaksin yang diperlukan.

“Karena kita sadari industri sangat berpengaruh bagi perekenomian kita,” kata Arianti, dalam pertemuan di Graha Kepri, Batam, Senin (15/2).

Pertemuan itu langsung dihadiri Plh Gubernur Kepri H. TS. Arif Fadillah. Serta sejumlah OPD terkait. Arif pun berharap dukungan penangan Covid-19 sehingga kehidupan kembali bergairah perekonomiannya.

Komisi IX dalam pertemuan itu menyambut baik keinginan Kepri. Malah dalam pertemuan itu, anggota Komisi IX DPR RI akan mengajukan pembangunan rumah sakit bertaraf internasional seperti Mount Elisabeth di Singapura, dengan biaya yang terjangkau oleh masyarakat Indonesia. Karena mereka yakin Batam atau Kepri sangat layak untuk memiliki RS ini.

Mereka juga membahas masalah Balai Latihan Kerja (BLK). Anggota DPR RI Intan Fauzi mengatakan Kepri harus memiliki BLK yang besar seperti Sumbar. Dia ingin sebagai daerah industri, Kepri memiliki BLK yang mendukung.

Apalagi Intan melihat bahwa di Bekasi dan Karawang saja banyak UPTD BLK. Dia tak ingin daerah industri seperti Kepri UPTD BLK nya sedikit.

“Jangan cuma minta BLK biasa yang biayanya Rp30M. Kalau Kepri mau BLK besar, kita akomodir dan usahakan,” kata Intan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Pemko Tanjungpinang Salurkan Sembako untuk Ketua RT dan RW Perayaan Imlek

24 Januari 2025 - 15:58 WIB

Musrenbang Tingkat Kelurahan Tanjungpinang Selesai, Fokus Beralih ke Musrenbang Kecamatan

24 Januari 2025 - 13:50 WIB

Disdagin Tanjungpinang Bantah Dugaan Monopoli Kenaikan Harga Bahan Pokok

24 Januari 2025 - 13:42 WIB

Fenomena Parkir Liar di Trotoar Kota Tanjungpinang Resahkan Wisatawan

24 Januari 2025 - 13:28 WIB

Dewi Ansar Berikan Pembinaan 10 Program Pokok PKK di Pulau Penyengat

23 Januari 2025 - 16:50 WIB

Trending di Kepri