TANJUNGPINANG, Kepri.info – Wali Kota Tanjungpinang, Lis Darmansyah meresmikan Sekolah Rakyat (SR) Terintegrasi 33 bersama Wakil Gubernur Kepri, Nyanyang Haris Pratamura, di Jalan Borubudur, bekas Sekolah Menengah Pertama (SMP) 15, Kota Tanjungpinang, Selasa (30/9/2025).
Hal itu ditandai dengan pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) yang diikuti ratusan siswa-siswi sekolah tersebut.
Lis Darmansyah mengatakan bahwa SR ini merupakan inisiatif yang lahir dari komitmen Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto guna mengurangi angka kemiskinan dengan melalui pendidikan.
Menurutnya, kemiskinan tidak hanya bisa diselesaikan dengan berupa bantuan, tetapi diupayakan dengan pemberdayaan dan pembentukan karakter siswa-siswi sejak dini.
“Kalau hanya bantuan, kemiskinan tidak akan pernah selesai. Apa lagi ini menyangkut kemiskinan struktural orang tuanya miskin, anaknya juga miskin, dan tidak punya akses ke pendidikan layak. Sekolah Rakyat hadir guna memutuskan rantai ini. Disini, anak-anak diberikan karakteri, kemandirian, hingga pelatihan keterampilan,” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa kurikulum di Sekolah Rakyat merupakan perpaduan antara sistem pendidikan SMA dan SMK, yang tidak hanya menekan teori, tetapi juga praktik keterampilan.
Hal ini bertujuan unruk menciptakan lulusan yang siap berkerja dan mampu berwirausaha secara mandiri.
“Sekolah ini gratis dan dibiayai negara full. Dan kurikulumnya dirancang untuk melahirkan generasi yang mandiri, kreatif dan berketerampilan,” tutupnya.
Sementara itu, Wagub Nyanyang menyampaikan peresmian ini menjadi langka awal strategis dengan harapan daerah-daerah lain di Provinsi Kepri seperti Anambas dan Natuna akan segera menyusul, sesuai dengan koordinasi antara pemerintah daerah dan pemerintan pusat.
“Ini merupakan program yang luar biasa dari Presiden Prabowo dalam mewujudkan asta cita, menyasar langsung kepenerima manfaat yaitu dengan masyarakat yang masuk dalam desil 1 dan 2. Harapannya, program ini akan berkembang ke ranah pendidikan belajar dan mengajar dengan standar kurikulum setara Taruna Nusantara sejak tingkat SD, SMP, dan SMA,” ujarnya.
Nyanyang menekan pentingnya standardisasi mutu pendidikan di wilayah Kepri yang perbatasan antara Singapura dan Malaysia.
Menurutnya, kualitas SDM di Kepri harus dapat ditingkatkan agar bisa bersaing.
“Fokus kita sejalan dengan program pemerintah daerah dan pusat, yakni dengan mempsiapkan SDM unggul menuju Indonesia Emas 2045,” pungasnya. (Nzl)