TANJUNGPINANG, Kepri.info – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kota Tanjungpinang menggelar sosialisasi pelaksanaan Lomba Bertutur bagi siswa SD/MI se-Kota Tanjungpinang kepada para guru pembimbing, di aula kantor Kecamatan Tanjungpinang Timur, Rabu (30/4/2025).
Lomba bertutur ini dijadwalkan akan digelar pada 18-19 Juni mendatang, yang didanai melalui DAK Perpustakaan Nasional.
Kepala DPK Kota Tanjungpinang, Meitya Yulianty, menjelaskan bahwa di era digital ini, menumbuhkan minat baca pada anak menjadi tantangan tersendiri. Untuk itu, pihaknya terus mencari cara kreatif untuk menarik minat baca anak-anak, salah satunya melalui lomba bertutur.
“Lomba ini tidak hanya mengajak anak-anak untuk membaca, tetapi juga memberi kesempatan bagi mereka untuk menyampaikan kembali cerita yang mereka pahami dengan cara mereka sendiri. Ini merupakan cara yang menarik untuk menumbuhkan kecintaan pada buku,” ungkap Meitya.
Untuk meningkatkan minat baca anak-anak di perpustakaan sekolah, Meitya menyarankan agar perpustakaan di sekolah dimaksimalkan menjadi tempat yang nyaman dan menyenangkan bagi siswa untuk membaca dan belajar.
“Dengan dukungan orang tua dan guru, kami berharap anak-anak akan semakin rajin membaca buku. Orang tua dan guru harus berperan sebagai fasilitator yang mendorong anak-anak untuk terus gemar membaca,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pengembangan dan Perawatan Perpustakaan, Rosi Aryani, menyebut lomba ini akan diikuti oleh siswa kelas 4 dan 5 SD/MI se-Kota Tanjungpinang. Setiap sekolah dapat mengirimkan dua peserta dan satu guru pembimbing.
“Kami akan mengadakan technical meeting sebelum lomba berlangsung untuk memastikan bahwa semua peserta dan guru pembimbing memahami aturan dan teknis pelaksanaannya,” jelas Rosi.
Ia menambahkan, jadwal lomba akan disesuaikan dengan kalender pendidikan sekolah, terutama setelah ujian semester selesai.
“Dengan waktu yang cukup sebelum lomba, anak-anak dapat mempersiapkan diri dan berlatih. Lomba ini diharapkan tidak hanya melatih keterampilan bercerita, tetapi juga dapat menumbuhkan budaya literasi sejak usia dini,” ujar Rosi.
Sosialisasi tersebut juga diisi dengan sesi diskusi dan tanya jawab antara panitia dan para guru pembimbing. (Redaksi/rilis).