TANJUNGPINANG, Kepri.info – Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) batal membangun jembatan Flyover di simpang melayu kita piring Tanjungpinang.
Hal ini disampaikan langsung oleh Gubernur Kepri, Ansar Ahmad saat di wawancarai, Selasa (3/6/2025).
Ia mengatakan ada dua alasan mengapa tidak direalisasikan membangun flyover tersebut.
Pertama, ia mengungkapkan bahwa pemprov Kepri memiliki keterbatasan anggaran.
Lalu Ia juga menambahkan anggaran yang tersedia untuk pembebasan lahan tidak cukup.
Kedua, pemberlakukan pembatas jalan yang sekarang digunakan sudah cukup efektif.
“Menurut saya, pembatas jalan yang sudah ada saat ini cukup efektif untuk mengatasi kemacetan. Jika diterapkan secara permanen, saya rasa tidak akan menjadi masalah karena manfaatnya sama dengan flyover,” ujarnya.
Ia mengatakan pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Pemkot Tanjungpinang untuk membahas isu ganti rugi lahan warga, namun terhambat karena keterbatasan anggaran yang tidak memungkinkan untuk proses pembebasan lahan.
Pemkot Tanjungpinang dan Provinsi Kepri harus meningkatkan efisiensi dalam melaksanakan program kerja di tengah keterbatasan anggaran yang dihadapi saat ini.
Namun, apabila kondisi anggaran membaik, kemungkinan jembatan Flyover dapat direalisasikan.
“Jadi nanti, jika kondisi anggaran tetap seperti sekarang ini, maka kemungkinan besar perkerjaan flyover baru bisa kami realisasikan pada tahun 2027 atau 2028,”ucapnya.
Meskipun rencana pembangunan flyover di persimpangan kota piring dibatalkan, Pemprov Kepri akan memfokuskan untuk membangun Tugu Bahasa dan beberapa kantor Organisasi Perangkat Daerah (OPD) pada tahun 2026. (Nzl)