BATAM,Kepri.info — Posko Relawan Rakyat Indonesia (Posraya Indonesia), mendorong milenial dan gen z Kepri untuk turut aktif dalam kontestasi politik Pilkada 2024. Tidak dipungkiri bahwa, milenial dan gen z adalah penentu dalam kontestasi tersebut. Hal tersebut diungkapkan oleh Febri Nurhidayat, S.Sos, MM, CHRP atau Alan, Ketua DPD Posraya Indonesia Kepri, saat acara diskusi milenial di Batam, Kepri (27/09).
“Generasi muda dalam Pilkada Kepri 2024 masih mendominasi, yakni mencapai 60 persen DPT atau sekitar 900 ribu lebih suara. Ini adalah kunci penentu dalam Pilkada. Partisipasi generasi muda jangan diremehkan,” kata Alan.
Keberpihakan bagi Paslon yang berkompetisi di Pilkada Kepri 2024 kepada anak muda akan sangat diperhitungkan. Mereka penuh dengan ide kreatif, tentunya butuh ruang yang mumpuni. Saat ini ada dua Paslon dalam Pilkada Gubernur Kepri. Paslon Ansar-Nyanyang secara rasional patut diperjuangkan.
“Rasional saja kita melihat, dari dua Paslon. Ansar dan Nyanyang yang lebih memberi warna untuk anak muda. Anak muda diajak berkontribusi bukan sebagai politik praktis atau transaksional. Mereka menerima dengan tangan terbuka dan mengakomodir, artinya mereka berpihak,” tambahnya.
Cawagub Nyanyang Apresiasi
Di tempat terpisah, Nyanyang Harris Pratamura, Cawagub Kepri no urut satu, menyatakan rasa terima kasih bagi generasi muda yang ikut terlibat aktif dalam pesta demokrasi lima tahunan ini. Dirinya juga berpesan untuk memilih calon pemimpin secara objektif.
“Tim kami pun, Ansar- Nyanyang sebagian besar terdiri dari millenial dan gen z. Kami kolaborasi lintas generasi. Apapun yang dilakukan anak muda untuk kemajuan Kepri pasti kita dukung. Ini salah satu manfaat dari bonus demografi, kita maksimalkan tentunya peran serta mereka dengan tangan terbuka,” kata Nyanyang.
Baginya, inilah masa depan Kepri, mereka kelak akan menjadi calon pemimpin. Mempersiapkan secara bersama dan apik, bukan hanya untuk saat ini namun guna persiapan menghadapi bonus demografi dan Indonesia emas di 2045 mendatang. Bonus demografi menunjukkan bagaimana 60% penduduk Indonesia secara keseluruhan dalam dua dekade ini menjadi tenaga usia produktif yang siap mengembangkan inovasi-inovasi baru, terutama kesiapan bagi generasi Kepri di masa mendatang, (rik).