Menu

Mode Gelap
Jadwal Keberangkatan Kapal Ferry di Tanjungpinang 23 Oktober 2025 Bupati Roby Dorong Peran Ayah Lewat Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI) Kejaksaan Agung dan Misi Pemulihan Ekonomi Bangsa: Dari Ruang Sidang ke Ketahanan Nasional Jadwal Keberangkatan Kapal Ferry di Tanjungpinang 23 Oktober 2025 Pemprov Kepri MoU dengan Kawasan Industri Lobam untuk Optimalisasi Penagihan Pajak Kendaraan Wagub Kepri Dorong Peningkatan Integritas Lewat SPI 2025

Karimun

Santan Kelapa Kepri Ekspor Perdana ke Malaysia, Karantina Pastikan Kesehatan dan Kualitas Produk

badge-check


					Karantina Kepri) Satuan Pelayanan Moro mensertifikasi dan memberikan jaminan kesehatan pada komoditas santan kelapa senilai 382,7 juta rupiah tujuan Malaysia pada Senin (12/08/2024). Perbesar

Karantina Kepri) Satuan Pelayanan Moro mensertifikasi dan memberikan jaminan kesehatan pada komoditas santan kelapa senilai 382,7 juta rupiah tujuan Malaysia pada Senin (12/08/2024).

Kepala Karantina Kepri Herwintarti, Satuan Pelayanan Moro mensertifikasi dan memberikan jaminan kesehatan pada komoditas santan kelapa senilai 382,7 juta rupiah tujuan Malaysia pada Senin (12/08/2024).

 

 

 

MORO,Kepri.info – Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Kepulauan Riau (Karantina Kepri), Satuan Pelayanan Moro melakukan Ekspor Santan Kelapa dari Kepulauan Riau Perdana ke Malaysia.

Satuan Pelayanan Moro mensertifikasi dan memberikan jaminan kesehatan pada komoditas santan kelapa senilai 382,7 juta rupiah pada (12 /08/ 2024)

Kepala Karantina Kepri Herwintarti, mengungkapkan santan kelapa tersebut berasal dari perkebunan kelapa terbesar di Indonesia.

“Santan kelapa ini berasal dari kelapa disekitar pulau kecil di Moro dan Sungai Guntung yang merupakan perkebunan kelapa terbesar di Indonesia,” ungkapnya

Ia menyampaikan, hingga awal Agustus 2024, ekspor santan kelapa dari Kepri mencapai 904,6 ton dengan nilai ekonomis mencapai 17,8 miliar rupiah dengan tujuan utama China, Jerman dan Malaysia. Dibandingkan ekspor tahun 2023, tonase hingga awal Agustus ini telah mengalami kenaikan sebesar 0,05 persen.

“Ekspor dari Moro ini merupakan Ekspor yang dilakukan oleh PT KCC sebanyak 20 ton. Diharapkan ke depan semakin banyak masyarakat dan pelaku usaha dari Kepri khususnya Moro yang dapat melakukan ekspor langsung kelapa dan produk turunannya,” ujarnya

Ia mengungkapkan, bahwa karantina akan siaga dengan memberikan pelayanan 24/7 dan memberikan sertifikasi jaminan kesehatan setelah dilakukan pemeriksaan fisik dan memastikan UHT dengan pemanasan 140 derajat celcius.

“Upaya percepatan dan dorongan sertifikasi serta jaminan kesehatan terhadap produk hewan, ikan dan tumbuhan ekspor ini sejalan dengan arahan Kepala Badan Karantina Indonesia, Sahat M Panggabean agar karantina terus mendorong percepatan layanan di perbatasan atau border secara sistem digital untuk memperlancar tata niaga perdagangan dan memperkuat pertumbuhan ekonomi nasional dengan terus membangun sinergitas berkelanjutan dan mewujudkan sistem layanan digital secara integrasi ( SSMQC) Zona hijau,” ungkapnya

Herwintarti menjelaskan bahwa kegiatan ekspor ini merupakan salah satu poin penting pada sistem perkarantinaan yaitu dalam rangka mencegah masuk, keluar dan tersebarnya hama dan penyakit tumbuhan karantina serta pengawasan dan/atau pengendalian terhadap keamanan pangan dan mutu pangan yang dimasukkan ke dalam, tersebarnya dari suatu area ke area lain, dan/atau dikeluarkan dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sekaligus menjadi economic tools dalam mengawal hilirisasi komoditas pertanian dan perikanan menuju ke pasar global sehingga pada akhirnya dapat menyumbang devisa untuk peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional.

“Sistem perkarantina hewan, ikan dan tumbuhan, hilirisasi ekspor secara digital dan mendorong percepatan layanan perkarantinaan terintegrasi melalui SSMQC adalah upaya untuk melindungi kekayaan keanekaragaman hayati Indonesia yang memerlukan dukungan, kerjasama dan sinergitas seluruh instansi terkait serta pengawasan bersama secara kuat demi NKRI,” ujar Herwintarti.

Selain komoditas pertanian, Herwintarti juga menjelaskan bahwa di Moro juga terdapat komoditas ekspor perikanan yang merupakan hasil dari perairan Kepri yaitu dari Tanjungpinang, Lingga bahkan juga dari perairan Bangka Belitung. Ikan sembilang, kakap, tenggiri, parang, kerapu, cumi dan udang merupakan komoditas utamanya. Komoditas perikanan ini dikirim ke Singapura dan Malaysia, serta telah dijamin kesehatan oleh pejabat Karantina Kepri. (Nzl)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Jadwal Keberangkatan Kapal Ferry di Tanjungpinang 23 Oktober 2025

24 Oktober 2025 - 10:28 WIB

Bupati Roby Dorong Peran Ayah Lewat Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI)

23 Oktober 2025 - 14:39 WIB

Jadwal Keberangkatan Kapal Ferry di Tanjungpinang 23 Oktober 2025

23 Oktober 2025 - 09:00 WIB

Kejati Kepri dan Kejari Lingga Gencarkan Edukasi Antikorupsi

22 Oktober 2025 - 14:20 WIB

Program Polisi Sahabat Anak, Satlantas Polresta Tanjungpinang Edukasi Murid SDIT As-Sakinah

22 Oktober 2025 - 13:37 WIB

Trending di Hukrim