TANJUNGPINANG, Kepri.info – Wali Kota Tanjungpinang, Lis Darmansyah, mengajak masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat guna mencegah penyakit tidak menular.
Hal ini ia menyampaikan dikarenakan jumlah kasus penyakit tidak menular (PTM) di Kota Tanjungpinang mengalami peningkatan selama dua tahun terakhir.
Kasus hipertensi, misalnya, tercatat sebanyak 25.319 pada 2023 dan meningkat menjadi 42.367 pada 2024. Sementara kasus diabetes melitus naik dari 4.292 pada 2023 menjadi 4.580 pada tahun ini.
Menurutnya, beberapa faktor yang berkontribusi pada kenaikan tersebut meliputi pola hidup kurang sehat, rendahnya aktivitas fisik, serta kebiasaan merokok dan konsumsi gula, garam, dan lemak secara berlebihan.
“Oleh sebab itu, masyarakat perlu mengadopsi perilaku hidup sehat, seperti menerapkan pola makan seimbang, rutin berolahraga, serta menghindari konsumsi berlebih gula, garam, dan lemak. Selain itu, deteksi dini melalui pemeriksaan kesehatan secara rutin juga sangat penting,” ujarnya saat membuka kegiatan Gerakan Pengendalian Penyakit Prioritas di Lapangan Balai Pertemuan RW 013 Kampung Sidomulyo, Kelurahan Batu IX, Minggu (10/8/2025).
Ia mengajak masyarakat untuk bersama-sama meningkatkan kesadaran dan berperan aktif menjaga kesehatan melalui pola hidup sehat dan pemeriksaan rutin guna mendeteksi penyakit sejak tahap awal.
“Pencegahan penyakit sangat bergantung pada perilaku individu yang didukung kualitas lingkungan, ketersediaan sarana dan prasarana, serta regulasi hidup sehat. Diperlukan keterlibatan aktif seluruh komponen, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan KB Kota Tanjungpinang, Rustam, menjelaskan penyakit tidak menular disebabkan oleh beberapa faktor risiko, seperti kebiasaan merokok, pola makan yang tidak seimbang, dan kurangnya aktivitas fisik. Faktor-faktor ini dapat menyebabkan perubahan pada fungsi tubuh, seperti kenaikan tekanan darah, gula darah, kolesterol, dan obesitas, yang pada akhirnya dapat memicu penyakit tidak menular.
Ia mengatakan peningkatan prevalensi penyakit tidak menular menjadi tantangan serius dalam sektor kesehatan karena dapat menghambat pertumbuhan ekonomi nasional.
“Karena itu, pengendalian penyakit tidak menular perlu difokuskan pada pencegahan agar masyarakat yang sehat tidak masuk ke tahap risiko tinggi atau mengalami komplikasi penyakit,” pungkasnya.
Rangkaian acara meliputi edukasi kesehatan, pemeriksaan mata, serta pemeriksaan faktor risiko penyakit tidak menular seperti pengukuran tinggi dan berat badan, lingkar perut, tekanan darah, gula darah, dan kolesterol. Semua layanan ini diberikan secara gratis untuk masyarakat.
Panitia juga menyelenggarakan senam sehat bersama, menyiapkan doorprize dan hadiah menarik bagi peserta. (Redaksi/rilis)








