Kepri.info – Pjs. Gubernur Kepulauan Riau Bahtiar Baharuddin menerima Gelar Dato Wira Djaya dari Sri Paduka Tri Buana H. Huzrin Hood Sultan Negeri Bentan Darul Masyhur yang ditandai dengan Penyerahan Selempang dan Lencana Darjah Kebesaran Kesultanan Bentan di Gedung Daerah, Tanjungpinang, Sabtu (05/12).
Dalam sambutannya Putra Kelahiran Bone, Sulawesi Selatan yang dalam sejarahnya masih memiliki keterikatan dengan Negeri Melayu pada zaman dahulu tersebut, menyampaikan terimakasih dan bangga dan tidak menyangka menerima gelar ini.
“Saya sangat terkesan dengan apa yang telah saya terima hari ini langsung dari Dato Huzrin Hood Sultan Negeri Bentan Darul Masyhur dan sebagai tokoh bukan hanya lokal tapi tokoh nasional,” ucapnya.
Sejak awal mendengar akan menerima Gelar Ini, Bahtiar menyampaikan bahwa dalam hatinya bergejolak penuh dengan pertimbangan, apakah pantas menerimanya.
Karena ketika seseorang menerima sebuah gelar baik dari siapapun dan dimanapun apalagi kaitan dengan adat dan budaya maka ada nilai besar yang harus diperjuangkan dan tentunya akan memberikan konsekuensi terhadap perkataan, pikiran dan perbuatan.
“Mudah-mudahan apa yang sudah diniatkan oleh Datok dan keluarga besar, para pemangku adat kerajaan, para sultan serta para tokoh adat budaya bisa saya jaga dengan baik amanah ini,” ujarnya.
Dirjen Polpum Kemendagri ini juga menyampaikan, dengan gelar yang sekarang disandangnya maka ada tanggung jawab besar baginya beserta para sultan melayu untuk kembali membangkitkan kejayaan melayu seperti dahulu kala.
“Sejarah menunjukan bahwa ada jejak peradaban besar dahulunya disini. Ini adalah tanggung jawab bersama untuk kembali membangkitkan melayu dan NKRI agar sejajar dengan dunia Barat,” tutupnya.
Sementara itu Sri Paduka Tri Buana H. Huzrin Hood Sultan Negeri Bentan Darul Masyhur menyampaikan bahwa Gelar ini layak dan pantas diberikan kepada Pjs.Gubernur Kepulauan Riau Bahtiar Baharuddin dikarenakan Bhakti dan jasanya kepada Provinsi Kepulauan Riau.
“Harap jaga amanah ini dengan baik dan sekembalinya tugas di Jakarta, namun tidak melupakan Kepulauan Riau serta dapat berkolaborasi bersama menghidupkan kembali kejayaan melayu terdahulu,” harapnya.