TANJUNGPINANG,Kepri.info – Menjelang Idulfitri, Bazar Kampoeng Ramadan kembali meramaikan Lapangan Pamedan Ahmad Yani, Tanjungpinang.
Acara tahunan yang diselenggarakan oleh Koperasi Jasa Berbenah Bersama ini tetap berlangsung meriah meskipun jumlah peserta mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya.
Tahun ini, sekitar 150 stand ikut serta dalam bazar, lebih sedikit dibanding tahun lalu yang mencapai 300 stand.
Wakil Wali Kota Tanjungpinang, Raja Ariza, menegaskan bahwa berkurangnya jumlah peserta bukan berarti UMKM mengalami kemunduran.
“Jumlah stand memang tidak sebanyak tahun lalu, tetapi ini justru menunjukkan bahwa UMKM kita semakin berkembang. Kini persebarannya lebih luas, tidak hanya di pusat kota, tetapi juga di wilayah Batu Sepuluh, Pamedan, dan Tepi Laut,” ujarnya saat meresmikan bazar Kampoeng Ramadan pada Sabtu (15/3/2025) malam.
Ia berharap bazar ini dapat terus mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Dari hasil interaksinya dengan para pelaku usaha, banyak di antara mereka yang mengaku mendapatkan pemasukan yang cukup baik selama bazar berlangsung.
“Kita semua berharap Ramadan tahun ini membawa keberkahan dan memberi peluang bagi UMKM untuk meraih keuntungan yang lebih besar,” tambahnya.
Di tengah kondisi ekonomi yang masih dalam tahap pemulihan, UMKM tetap menjadi penggerak utama perputaran ekonomi di Tanjungpinang.
Kota ini memang tidak memiliki banyak industri besar, namun keberadaan aparatur sipil negara (ASN), termasuk TNI dan Polri yang jumlahnya hampir mencapai 20 ribu orang, menjadi pasar potensial bagi pelaku usaha lokal.
Selain di Lapangan Pamedan, bazar kuliner juga digelar di berbagai titik kota, menciptakan suasana ramai saat warga berburu makanan berbuka puasa.
Jalanan di sekitar lokasi bazar pun tampak dipadati pengunjung yang antusias menikmati beragam kuliner khas Ramadan.
“Sejak pandemi, UMKM terbukti menjadi penyokong utama ekonomi kita. Pemerintah berkomitmen untuk terus mendukung mereka melalui berbagai program pelatihan, pembinaan, dan bantuan modal,” kata Raja Ariza.
Namun, ia juga mengakui adanya tantangan di masa mendatang.
Pendapatan daerah dari APBD Kota Tanjungpinang mengalami penurunan, sehingga pemerintah harus lebih selektif dalam menentukan program yang benar-benar bermanfaat bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat.
“Kami akan terus berfokus pada program-program yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menjaga stabilitas ekonomi daerah,” pungkasnya.(Rik)