TANJUNGPINANG,Kepri.info – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tanjungpinang terus mengidentifikasi seluruh jenis pohon yang rawan rubuh akibat cuaca ektrem.
Seluruh informasi yang diterima oleh BPBD Tanjungpinang terkait musibah bencana alam, akan di laporkan melalui grup informasi tanggap bencana.
Hal itu bertujuan agar di saat musibah terjadi, dapat langsung di koordinasikan secara cepat dan tepat, sehingga memudahkan petugas dalam menemukan titik koordinat yang di laporkan oleh warga melalui RT, RW, Kecamatan dan Kelurahan.
“Upaya pemantauan seperti pohon pohon yang rawan tumbang terus kami jalankan, agar hal serupa tidak kembali terulang,” jelas Dwi Trijanto, Sekretaris BPBD Kota Tanjungpinang.
Upaya pencegahan lainnya yang terus di jalankan ialah, berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Tanjungpinang terkait kejadian musibah yang segera harus di antisipasi sedini mungkin dengan evaluasi dan kebijakan yang tepat.
“Koordinasi terus kami sampaikan dengan dinas dinas terkait, kolaborasi sangat penting agar institusi pemerintahan cepat tanggap dalam hal penanggulangan musibah,” ujarnya.
Terkait jumlah titik lokasi musibah kejadian bencana cuaca ekstrem atau angin kencang yang mengakibatkan pohon tumbang periode bulan September dan Oktober 2024 yakni berjumlah 36 titik lokasi.
Dari data tersebut, di bulan September tercatat tidak ada ditemukan korban jiwa, sedangkan di bulan Oktober terdapat korban dengan luka luka ringan di satu titik yang berada di jalan Engku Puteri di depan kantor BPJS Ketenagakerjaan.
Oleh karena itu, pihaknya saat ini terus berupaya seoptimal mungkin dalam mengantisipasi dan meminimalisir bencana yang datang.
Dengan membekali pengetahuan tanggap bencana seperti pelatihan, sosialisasi dan penyuluhan kepada sekolah dan lingkungan masyarakat.
Selain itu, ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk terus berhati hati dan awas terhadap cuaca ekstrem dan angin kencang yang sedang berlangsung di Kota Tanjungpinang.
“Kita imbau selalu waspada, kalau sedang hujan lebih baik berteduh, jangan dipaksakan untuk berkendara karena musibah tidak memandang tempat dan waktu,” imbaunya. (Rik)