BATAM, Kepri.info – Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Pemprov Kepri) melalui Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Pertanahan (PUPP) menargetkan penyelesaian review Detail Engineering Design (DED) untuk jembatan penghubung Pulau Batam–Tanjungsauh pada akhir tahun 2025.
Infrastruktur sepanjang 2,12 kilometer ini merupakan bagian penting dari proyek strategis Jembatan Batam–Bintan (Babin).
Kepala Dinas PUPP Kepri, Rodi Yantari, menjelaskan bahwa peninjauan ulang dokumen DED tersebut disusun berdasarkan hasil survei dan penyelidikan tanah (soil investigation) yang dilakukan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kepri.
“Proses review DED Batam–Tanjungsauh ini berpedoman pada data hasil investigasi tanah dari BPJN Kepri. Target kami, dokumen final bisa selesai pada tahun 2025,” ujar Rodi, Jumat (31/10/2025).
Lebih lanjut, Rodi menambahkan bahwa untuk rangkaian jembatan lanjutan yang menghubungkan Tanjungsauh,Pulau Buau,Pulau Bintan sepanjang 5,6 kilometer, rancangan dasarnya (basic design) akan disempurnakan oleh Kementerian PU.
“Penyusunan DED untuk jembatan Tanjungsauh–Buau–Bintan akan segera dilakukan oleh Kementerian PU, berdasarkan rancangan dasar yang telah disiapkan oleh Pemprov Kepri melalui Dinas PUPP,” jelasnya.
Rencana penyelesaian dokumen teknis tersebut sebelumnya telah dipresentasikan di hadapan Komisi V DPR RI saat kunjungan kerja reses di Kepri, Rabu (28/10/2025).
Sementara itu, Gubernur Ansar Ahmad bersama Wakil Gubernur Nyanyang turut memaparkan progres proyek Jembatan Batam–Bintan, yang diharapkan mampu menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi dan investasi di wilayah Kepri, khususnya di dua pulau utama yakni Batam dan Bintan.
Ansar dan Nyanyang juga mendampingi rombongan Komisi V DPR RI meninjau lokasi pembangunan di landing point Kabil, Batam, guna memastikan kesiapan fisik proyek tersebut.
Ketua Komisi V DPR RI, Lasarus, yang menerima pemaparan lengkap terkait perencanaan teknis proyek tersebut, menegaskan bahwa seluruh persiapan telah matang.
“Semua elemen sudah siap dan tidak ditemukan kendala berarti,” ujarnya.
Sebagai informasi, Jembatan Batam–Bintan akan membentang sepanjang 7,6 kilometer, menghubungkan Pulau Batam–Tanjungsauh–Pulau Buau–Pulau Bintan.
Proyek raksasa ini diperkirakan menelan investasi sebesar Rp16 hingga A17 triliun, dan menjadi salah satu proyek infrastruktur strategis nasional yang paling dinanti di Kepulauan Riau. (rls)
Reporter: Nuzli Rhamadhani
Redaktur: Jandaras Karloan









