TANJUNGPINANG, Kepri.info – Kejaksaan Tinggi (Kejati) Kepulauan Riau (Kepri) bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri resmi menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) terkait pelaksanaan pidana kerja sosial bagi pelaku tindak pidana.
Penandatanganan berlangsung di Aula Sasana Baharuddin Lopa Kejati Kepri, Kamis (04/12/2025), dan dihadiri seluruh kepala daerah serta kepala kejaksaan se-Provinsi Kepr
Langkah ini menjadi momentum penting menjelang berlakunya Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) Nasional yang akan efektif pada Januari 2026.
Kepala Kejati Kepri, J. Devy Sudarso, menjelaskan bahwa penerapan keadilan restoratif dalam KUHP baru menekankan pemulihan kondisi dan pemberdayaan pelaku pasca-hukuman, bukan sekadar hukuman badan.
“Ke depan, setelah menjalani hukuman, pelaku tetap wajib bekerja untuk menafkahi diri atau keluarga. Kita dorong kondisi yang restoratif, bukan hanya memenjarakan,” ujarnya.
Ia menambahkan, penerapan kerja sosial diharapkan menekan tingkat kriminalitas serta mengurangi overkapasitas di lapas dan rutan.
Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, mengapresiasi penandatanganan nota kesepahaman ini.
“Ini merupakan transformasi hukum yang lebih modern. Para narapidana tetap dapat memberi manfaat bagi masyarakat dan mempersiapkan diri kembali ke lingkungan sosial,” ujarnya.
Ia juga menegaskan, pemerintah provinsi dan kabupaten/kota akan bekerja sama dengan Kejaksaan Agung menentukan bentuk kegiatan kerja sosial sesuai kebutuhan daerah.
Ia menyoroti pentingnya keterlibatan mitra strategis seperti Jamkrindo dan kemungkinan dukungan anggaran melalui skema SPAIR dalam APBD.
“Setelah ini, saya akan menugaskan Asisten 2 bersama dinas teknis untuk membahas lebih lanjut dengan Kejaksaan. Saat evaluasi APBD di Kemendagri, kami juga mendorong alokasi anggaran sesuai kemampuan,” tambahnya.
Ia menambahkan bahwa hukum tidak selalu soal memenjarakan.
“Hukum adalah bagaimana memberdayakan manusia agar mereka kembali menjadi lebih baik dan produktif sebagai bagian dari bangsa,” tutupnya. (Nzl)
Reporter: Nuzli Rhamadhani
Redaktur: Jendaras Karloan








