TANJUNGPINANG,Kepri.info – Belasan mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Tanjungpinang-Bintan menggelar aksi demonstrasi di Tugu Proklamasi, Jalan Yusuf Kahar, pada Kamis (23/1/2025).
Mereka menyuarakan penolakan terhadap kenaikan tarif masuk Pelabuhan Sri Bintan Pura (SBP) yang diberlakukan oleh Pelindo Tanjungpinang.
Dalam aksinya, mahasiswa menyampaikan sejumlah tuntutan, termasuk desakan agar General Manager Pelindo Tanjungpinang, Tonny Hendra Cahyadi, mundur dari jabatannya.
Mereka juga meminta Pelindo segera memperbaiki fasilitas pelabuhan yang dinilai masih banyak kekurangan.
“Apabila tuntutan kami tidak diindahkan, kami tidak segan-segan akan membakar pelabuhan dan merusak fasilitas yang ada,” tegas salah satu orator dalam aksi tersebut.
Selain itu, massa HMI juga menyoroti Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) milik Tonny Hendra yang disebut belum dilaporkan sejak tahun 2014.
“Karena Tonny melakukan pembangkangan, maka kami akan mencari tahu harta kekayaan yang belum ia laporkan,” ujar Ilham Bani, koordinator aksi.
Ilham menegaskan, jika kenaikan tarif tetap diberlakukan hingga 1 Februari 2025, HMI bersama elemen masyarakat lainnya akan melakukan aksi lebih besar.
Salah satu warga setempat, Ayu, mengungkapkan dukungannya terhadap aksi mahasiswa ini.
Menurutnya, kenaikan tarif pelabuhan sangat memberatkan masyarakat di tengah kondisi ekonomi yang belum stabil.
“Kalau bisa, tarifnya malah diturunkan, jangan naik. Ini sangat memberatkan,” ungkap Ayu.
Aksi demonstrasi tersebut ditutup dengan penggalangan tanda tangan masyarakat sebagai bentuk penolakan atas kenaikan tarif yang diberlakukan Pelindo Tanjungpinang.(Rik)