BINTAN, Kepri.info – Parade Komunitas Bintan yang digelar untuk pertama kalinya ini telah menarik perhatian masyarakat, terutama kalangan muda. Inisiasi Bupati Bintan, Roby Kurniawan, ini menunjukkan pentingnya komunitas dalam pembangunan berkelanjutan. Komunitas tidak hanya menjadi objek, tetapi juga subjek yang aktif berkontribusi pada kemajuan daerah melalui inovasi lokal.
“Ini menjadi ruang berkumpulnya kreatifitas anak-anak muda. Tak sampai di situ, ini juga bisa jadi kolaborasi antar komunitas agar lebih produktif dan relevan dengan isu-isu terkini di kalangan pemuda” ujar Roby, Sabtu (09/08) di Pelataran Gedung Ex MTQ Bintan.
Parade Komunitas Bintan 2025 merupakan platform interaktif yang menggabungkan edukasi dan hiburan. Peserta dapat berbagi pengetahuan, pengalaman, dan membangun hubungan melalui kolaborasi yang aktif dan konstruktif.
Sebanyak 14 komunitas bergabung dalam event perdana ini. Mulai dari Animal Lovers, Pecinta Batik Bintan, Bintan Pemuda Tanjung Kapur, Drama Anak Bintan, Kopstars, Bintan Petualang, Bintan Young Laders, Pecinta Alam Setapak Bintan, Skateboarder, Gasing Sungai Enam, Scooter Bertuah Bintan, Rumpun Bertuah, Sensor hingga Aksi Sosial PMI.
Masyarakat yang hadir menunjukkan antusiasme tinggi saat mengunjungi berbagai komunitas. Mereka secara langsung berinteraksi dengan berbagai aktivitas, seperti memegang ular piton, memainkan gasing, mencoba skateboard, dan menikmati inspirasi dari komunitas pecinta alam.
Parade Komunitas Bintan memang bertujuan untuk memberikan wawasan dan meningkatkan potensi komunitas dalam berbagai bidang. Selain itu, acara ini juga menyuguhkan pertunjukan dan hiburan yang dirancang khusus untuk memeriahkan suasana serta mempererat ikatan antar komunitas yang ada di Kabupaten Bintan.
Selain tampilan secara langsung tentang keunikan masing-masing komunitas, kegiatan juga berlanjut dengan Rembuk Komunitas yang akan memperkuat kolaborasi dan menggali ide-ide baru dalam memajukan daerah lewat komunitas.
Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora), Bintan Alfeni Harmi menjelaskan bahwa masyarakat yang berkunjung dapat secara langsung berinteraksi dengan komunitas yang ada. Baik dari segi hiburan hingga edukasi sesuai dengan isi dari komunitas itu sendiri.
“Isinya banyak, ada hiburan dari komunitas musik. Ada juga edukasi, masyarakat bisa coba membatik, membuat kerajinan atau bisa berswafoto dengan komunitas animal, scooter dan skateboard” tutupnya. (Redaksi/rilis)









