TANJUNGPINANG,Kepri.info – Pedagang otak-otak di kawasan Pelabuhan Sri Bintan Pura (SBP), Kota Tanjungpinang, mengeluhkan minimnya pembeli, meskipun momen liburan Natal dan Tahun Baru biasanya membawa harapan peningkatan omset.
Salah satu pedagang, Agus, mengaku kesulitan menjual dagangannya.
Ia mengungkapkan bahwa otak-otak yang dijualnya sering kali tidak habis dalam sehari.
“Kalau habis, bisa sampai 300-500 otak-otak, harga satunya Rp 1.000. Tapi belakangan ini banyak yang tidak terjual. Padahal, biasanya menjelang Tahun Baru pesanan bisa mencapai 1.000,” ujar Agus, yang telah berjualan selama 10 tahun.
Agus berharap pemerintah daerah dapat memberikan solusi untuk mendukung pedagang kaki lima, termasuk mempromosikan makanan khas Tanjungpinang kepada wisatawan.
“Kalau bisa, turis dari luar negeri dan daerah lain lebih banyak didatangkan setiap hari. Otak-otak ini kan makanan khas, seharusnya dipromosikan,” tambahnya.
Keluhan serupa juga disampaikan oleh Yen, pedagang lain di kawasan yang sama.
Ia mengaku prihatin dengan kondisi dagangan yang sepi pembeli.
“Dari pagi jualan, belum ada yang beli. Kalau begini, bagaimana nasib pedagang lainnya? Kami hanya berharap pembeli lebih banyak,” kata Yen.
Para pedagang berharap ada perhatian lebih dari pemerintah agar makanan khas Tanjungpinang tetap diminati dan pedagang kecil seperti mereka bisa bertahan.(Rik)