Menu

Mode Gelap
Otonomi yang Terbatas: Tantangan Desentralisasi di Kota Industri Batam Tiga Pelaku Curanmor di Tanjungpinang Dibekuk, Satu Dilumpuhkan Timah Panas Pemprov Kepri Pangkas TPP ASN 7,65 Persen Mulai 2026, Dialihkan untuk PPPK Jadwal Keberangkatan Kapal Ferry di Tanjungpinang 27 November 2025 Ranperda APBD 2026, Bupati Bintan dan DPRD Bintan Lakukan Kesepakatan Wamenbud RI Sebut Kepri Kaya Budaya dan Siap Dukung Pembangunan Tugu Bahasa

Kepri

Pj. Wali Kota Andri Rizal Apresiasi Inisiasi Program Inovatif Pro Amazing di Kecamatan Tanjungpinang Barat

badge-check


					Foto bersama saat Kegiatan Program Inovatif Sedekah telur bersama Pj Walikota Andri Rizal di Kecamatan Tanjungpinang Barat, Senin (07/10/2024) - Diskominfo Tanjungpinang Perbesar

Foto bersama saat Kegiatan Program Inovatif Sedekah telur bersama Pj Walikota Andri Rizal di Kecamatan Tanjungpinang Barat, Senin (07/10/2024) - Diskominfo Tanjungpinang

TANJUNGPINANG,Kepri.info – (Pj.) Wali Kota Tanjungpinang, Andri Rizal, mengapresiasi inisiasi program inovatif pro amazing yang diimplementasikan melalui kegiatan sedekah telur (sedulur) oleh kecamatan Tanjungpinang Barat.

Program ini dinilai sangat bermanfaat dan dirasakan langsung oleh masyarakat, terutama dalam upaya menekan angka stunting di wilayah kecamatan Tanjungpinang Barat, Senin (07/10/2024).

“Saya sangat mengapresiasi inovasi yang dilakukan camat dan lurahnya. Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat, khususnya dalam upaya mengatasi masalah stunting. Semoga kecamatan lain dapat mengikuti langkah ini,” Ujarnya, usai peluncuran program pro amazing, di lapangan kantor Kecamatan Tanjungpinang Barat”. Lanjutnya.

Camat Tanjungpinang Barat, Haposan Siregar, menjelaskan kegiatan sedulur merupakan bagian dari program pro amazing yang dilaksanakan setiap awal bulan.

Program ini menargetkan masyarakat yang memerlukan bantuan gizi untuk membantu mengatasi stunting.

“Kami bekerja sama dengan berbagai pihak, seperti Polsek, Koramil, forum RT/RW, kader posyandu, dan tim pengendalian stunting,” Ucapnya.

Selain kegiatan sedekah telur, Haposan menyebutkan, pihaknya telah merencanakan program lanjutan berupa pelatihan bagi ibu-ibu yang anaknya berisiko gizi buruk atau stunting.

Pelatihan ini akan mengajarkan cara mengolah telur menjadi makanan sehat dan bergizi.

Di samping itu, akan dilakukan sosialisasi terkait stunting kepada anak usia remaja untuk meningkatkan wawasan mereka terhadap stunting.

“Ini adalah kegiatan perdana kami. Program ini akan terus kita berkembang. Kami juga akan menggandeng pihak swasta melalui program CSR untuk bersama-sama mengatasi stunting secara kolaboratif,” Lanjutnya.

Haposan juga menyampaikan, donasi dalam bentuk telur atau kontribusi sekecil apapun akan sangat bernilai bagi keluarga yang membutuhkan.

Dengan dukungan berbagai pihak, program ini diharapkan dapat mencapai target penurunan stunting di kecamatan Tanjungpinang Barat, di mana saat ini terdapat 12 kasus anak yang terdata mengalami stunting.

“Kita menargetkan zero stunting di wilayah kami. Jangan ada lagi anak yang mengalami gizi buruk atau stunting,” Tegasnya.

Salah satu penerima manfaat, Novia (33), mengungkapkan rasa syukurnya atas program  yang diinisiasi kecamatan Tanjungpinang Barat.

“Kegiatan seperti ini sangat membantu, terutama untuk anak-anak yang berisiko stunting. Semoga program ini terus berlanjut dan lebih banyak lagi yang terbantu,” tuturnya. (Rik/Rilis)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Pemprov Kepri Pangkas TPP ASN 7,65 Persen Mulai 2026, Dialihkan untuk PPPK

27 November 2025 - 13:14 WIB

Jadwal Keberangkatan Kapal Ferry di Tanjungpinang 27 November 2025

27 November 2025 - 08:30 WIB

Ranperda APBD 2026, Bupati Bintan dan DPRD Bintan Lakukan Kesepakatan

27 November 2025 - 07:45 WIB

Wamenbud RI Sebut Kepri Kaya Budaya dan Siap Dukung Pembangunan Tugu Bahasa

26 November 2025 - 12:23 WIB

Ribuan Warga Padati Konser Wali, Kepri Art And Culture 2025 Dorong Pariwisata

26 November 2025 - 09:00 WIB

Trending di Kepri