Tanjungpinang, kepri.info – Ratusan nelayan yang tergabung dalam Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia dan Aliansi Nelayan Tradisional Tanjungpinang-Bintan mengancam akan bermalam di kantor Gubernur.
“Kita akan bermalam di kantor gubernur hingga pak Gub menjumpai kita dan memenuhi segala tuntutan yang kita minta,” kata Syukur Harianto koordinator aksi.
“Gubernur harus hadir dan datang menjumpai kita, dengar apa yang kita sampaikan lalu penuhi segala tuntutan kita ini,” ucapnya.
Syukur menjelaskan, aksi ini adalah langkah terkahir yang diambil karena segala cara telah kita coba namun tidak ditanggapi.
Menyurati, instansi-instansi terkait seperti, Dinas Kelautan dan Perikanan Kepri (DKP), Perhubungan Laut, Navigasi, KSOP bahkan hingga ke Direktorat Jenderal Perhubungan telah kami lakukan, namun tidak ada tanggapan maupun respon, maknanya hari ini kami lakukan aksi sebagai langkah terkahir,” jelas.
“Kita tidak ingin masyarakat nelayan pesisir yang pelan-pelan rumah tangkapnya berkurang dan bisa hilang dikarenakan adanya proyek reklamasi dan pengerukkan alur kapal,”.
Buyung sapaan akrabnya meminta kepada pemerintah Kepri, agar tuntutan memenuhi tuntutan yang di bawah pihaknnya, yang mana menurutnya semua itu demi kelangsungan hidup para nelayan tradisional yang ada di provinsi tersebut.
“Kelangsungan hidup nelayan tradisional sangat terancam dengan aktivitas reklamasi dan pengerukkan alur kapal itu, jadi kepada Gubernur Kepri tolong dengar dan penuhi tuntutan kami ini,” pintanya.
Penulis: Jho
Editor: Moh Dan