
Amran, salah seorang Wartawan Natuna.
Natuna (kepri.info) – Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), merupakan salah satu daerah yang belum pernah terjadi bencana alam yang bersifat serius, seperti yang biasa terjadi di daerah lain di Indonesia. Baik itu bencana alam berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir bandang maupun bencana alam lainnya.
Hal itu disampaikan oleh Amran, saat diminta untuk menyampaikan kata sambutan mewakili rombongan dari Natuna yang hadir dalam sebuah kegiatan Silahturahmi antara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI, dengan Insan Pers dan Pegiat Sosial Media Natuna. Kegiatan tersebut berlangsung di Ruang Sutopo Purwo Nugroho Lantai 15, Gedung Graha BNPB RI di Jakarta, pada Selasa (25/02/2020) kemarin.
Mewakili rombongan Pers dan Pegiat Sosial Media Natuna yang hadir dalam acara tersebut, Amran menyampaikan, bahwa meskipun menjadi salah satu daerah yang tergolong aman dari terjadinya bencana alam, akan tetapi tidak menutup kemungkinan bisa saja terjadi bencana lain seperti bencana kemanusian, yang disebabkan oleh simpang siurnya informasi yang berkembang ditengah masyarakat.
Menurut dia, adanya pembiaran berita yang simpang siur di tengah publik, dapat menimbulkan resiko bencana besar bagi Bangsa Indonesia. Karena, Natuna merupakan salah satu daerah primadona bagi Republik ini.
“Makanya jangan sampai itu terbiarkan. Natuna harus didandani dan diseleksi dengan baik, serta diindahi,” ungkap Amran.
Untuk dapat mengelola itu semua, sambung pendiri sekaligus Pemimpin Redaksi (Pimred) koranperbatasan.com tersebut, bahwa Pemerintah Pusat melalui Kementerian terkait harus bisa memberikan perhatian dan perlakuan serius yang bersifat khusus, terhadap Kabupaten berpenduduk sekitar 81 ribu jiwa tersebut.

Amran tampak menerima piagam penghargaan dari Kepala BNPB RI, Doni Monardo.
“Termasuk memberikan pelatihan khusus kepada para wartawan yang ada di Kabupaten Natuna,” harap Amran.
Salah seorang wartawan senior itu menyebutkan, bahwa daerah yang terletak diujung utara NKRI itu dihuni oleh masyarakat yang sangat ramah, santun berbudaya, menjunjung adat ketimuran serta memiliki banyak tuah (keperuntungan). Tuah yang dimaksud adalah anugerah alam berupa lautan yang sangat luas, yang mencapai hingga 99,25 persen dari seluruh luas wilayahnya.
“Dari tuah laut itulah masyarakat Natuna (bergantung) hidup,” katanya.
Melalui kesempatan yang langka tersebut, Amran mewakili rombongan Pers dari Bumi Laut Sakti Rantau Bertuah, meminta kepada Pemerintah Pusat, agar dapat membantu Daerah yang terletak di antara Laut Natuna Utara itu untuk mengelola lautnya.
“Sebagai daerah Maritim Kepulauan, kami ingin Natuna bisa berkembang menjadi pintu masuk Maritim Dunia yang ada di Indonesia,” tukas Amran.
Kegiatan yang diisi dengan sosialisasi peliputan bencana alam bagi Pers dan Pegiat Sosial Media Natuna itu, dihadiri langsung oleh Kepala BNPB RI, Doni Monardo, Plt. Deputi III Penanganan Darurat, Dody Ruswandi, Deputi IV Rehap Rekon, Rifa’i, Deputi V Logistik, Prasinta, para Staf Ahli dan Eselon II dilingkungan BNPB RI. (Red)