KEPRI.INFO, Lingga – Arkeolog dari Balai Arkeologi Sumatera Utara, menemui Bupati Lingga untuk menyerahkan hasil objek penelitian temuan Cagar Budaya berupa Perahu Khas Nusantara yang sebelumnya ditemukan di Pantai Pulau Sebangka Kecamatan Senayang Lingga pada 26 Agustus 2021 lalu.
Bersama jajaran Dinas Kebudayaan Lingga sejumlah Arkeolog itu menemui Bupati Muhammad Nizar di ruang kerjanya Rabu (1/9/2021). Dalam pertemuan, juga dibahas mengenai teknis penyerahan objek penelitian tersebut dari Balai Arkeolog ke Museum Kabupaten Lingga.
Plt.Kepala Dinas Kepala Kebudayaan Kabupaten Lingga Azmi, mengatakan kedatangan para arkeolog ini merupakan tindak lanjut pasca penelitian arkeologi terhadap objek perahu yang ditemukan di Lingga itu.
“Kedatangan rekan-rekan Balai Arkeologi Sumatera Utara ini, bertujuan untuk menyerahkan benda cagar budaya yang telah selesai diteliti mereka kepada pemerintah Lingga,” jelas Azmi Rabu (1/9/2021).
Sebelumnya, lanjut Azmi, Dinas Kebudayaan Kabupaten Lingga juga telah berkoordinasi mengenai rencana pemindahan perahu yang ditemukan warga terbenam di Pantai Pulau Sebangka Senayang Kabupaten Lingga ke Museum Kabupaten Lingga.
Perahu Bercadik Khas Nusantara itu memiliki panjang 12,55 meter dan lebarnya kurang lebih 1 meter dan sebelumnya diangkut menggunakan angkutan laut dan darat dan dibantu tim dari Balai Arkeologi Sumatera Utara dan masyarakat.
“Melalui temuan dan penelitian Arkeolog ini, Pemerintah kabupaten Lingga akan terus berupaya meningkatkan pengembangan objek cagar budaya. Karena secara maritim, peradaban di Kabupaten Lingga sudah terbilang maju sejak dulu,” ujarnya.
Dengan temuan benda cagar Budaya itu, Azmi juga yakin akan kembali banyak ditemukan benda cagar budaya baru di Lingga serta menambah koleksi ragam benda cagar budaya di Museum Lingga.
“Alhamdulillah, bapak Bupati Lingga mendukung penuh. Dan seterusnya melalui dinas, kami diminta terus bekerja sama berkenaan dengan pengembangan cagar budaya,” jelas Azmi.
Bupati Lingga, Muhammad Nizar saat dikonfirmasi mengatakan pemerintah daerah sangat mendukung upaya perlindungan Benda Cagar budaya tersebut, baik ekskavasi dan kegiatan lanjutan yang dilakukan Balai Arkeologi Sumatera Utara.
Hasil penemuan dan penelitian ini lanjut Nizar, menjadi suatu prestasi, Apalagi Kabupaten Lingga, dilihat dari kilas balik rentetan sejarah yang cukup panjang, merupakan jalur lalu lintas dagang yang diperkirakan cukup padat.
“Pemerintah daerah sangat mendukung dan hal ini harus menjadi perhatian semua pihak, untuk membuka laluan kepada dinas teknis untuk terus berkoordinasi dengan rekan-rekan dari Balai Kajian, baik itu Balai Arkeologi Sumatera Utara, maupun balai kajian lainnya,”jelasnya.
Sementara Stanov Purnawibowo MA, dari Balai Arkeologi Sumatera Utara mengatakan, selain rencana penyerahan, pihaknya juga mengkoordinasikan rencana penelitian/observasi pada dua lokasi yakni perairan Desa Suak Buaya Kecamatan Posek dan di perairan Batu Belubang Kecamatan Bakung Serumpun pada tanggal 03 hingga 12 September mendatang.
Arkeolog Fokuskan Penelitian di Lingga
Stanov Purnawibowo juga menjelaskan, pihaknya akan terus fokus melakukan penelitian di Kabupaten Lingga terhitung sejak 21 Agustus lalu hingga tanggal 13 September mendatang dengan jumlah lebih kurang 15 orang tenaga peneliti.
“Atas dasar itu, Kami mohon restu dari Bupati, karena memang fokus kami itu ke Maritim pada benda-benda cagar budaya di perairan dan memang hal ini agak beresiko,”jelas dan menyatakan penyerahan akan dilakukan pada besoknya.
Perahu atau jelo yang akan diserahkan itu menurut Stanov Purnawibowo tidak terlalu tua meskipun hampir keseluruhan material perahu dibuat menggunakan kayu utuh dan ada jejak cadik.Tetapi pada proses penelitian ditemukan komponen logam untuk pasak.
“Prediksikan kita secara teknologi ini tidak terlalu tua. Tapi karakteristiknya perahu Nusantara karena juga ditemukan banyak pasak dan jejak cadik,” ujarnya.
laporan: Titik
Editor: Ogawa