TANJUNGPINANG, Kepri.info – Kepala Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Kepulauan Riau (Kepri), Ully Mandasari, menegaskan bahwa pengawasan terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG) dilakukan secara ketat untuk memastikan keamanan pangan yang dikonsumsi masyarakat.
Ia mengatakan bahwa BPOM Kepri memiliki laboratorium lengkap untuk melakukan pengujian apabila terjadi dugaan keracunan pangan di lapangan.
“Jika terjadi kasus keracunan, sampel makanan dapat langsung kami uji di laboratorium. Pengujian dilakukan untuk memastikan apakah makanan tersebut aman atau terdapat kontaminasi,” ujarnya.
Namun demikian, ia mengakui bahwa ketika pengujian harus dilakukan melalui BPOM, terdapat pihak-pihak yang dapat dirugikan, salah satunya pelaksana penyedia makanan, karena distribusi makanan bisa tertunda.
Menurutnya, proses pengujian biasanya dilakukan atas permintaan Dinas Kesehatan, baik dari tingkat kabupaten/kota maupun provinsi.
“Pelanggan kami adalah Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi maupun Kabupaten/Kota. Mereka bersurat kepada kami, kami melakukan pengujian, lalu hasilnya kami sampaikan kembali kepada mereka. Pihak dinas yang kemudian merilis informasi teman-teman wartawan,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa BPOM juga turut melakukan pengawasan langsung ke dapur-dapur penyedia makanan MBG untuk memastikan standar keamanan pangan dipenuhi sebelum makanan didistribusikan.
“Ada, kami ada melakukan pengawasan terkait MBG,” tutupnya. (Nzl)
Reporter: Nuzli Rhamadhani
Redaktur: Jendaras Karloan







