*Sekda Ikuti Grand Opening ISEF KE-7 Tahun 2020
Sekda Prov. Kepri, H. T.S. Arif Fadillah mengatakan sesuai arahan Presiden Joko Widodo saat membuka perhelatan ISEF ke-7, yang berpesan bahwa Ekonomi dan keuangan syariah merupakan salah satu potensi terbesar yang masih perlu untuk terus dikembangkan, karena tak hanya diminati negara berpenduduk muslim tapi sejumlah negara lainnya juga.
“Apalagi Indonesia yang jumlah penduduk muslim terbesar, Bapak Presiden Jokowi berpesan kepada semua jajaran baik di pusat maupun daerah harus mampu menangkap peluang ini,” kata Arif saat mengikuti Opening Ceremony Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) ke-7 melalui vicon dari Rupatama kt.4 kantor Gubernur, Dompak, Rabu (28/10).
Pemprov Kepri kata Arif, juga mendukung penuh upaya pengembangan ekonomi syariah yang di nilai sebagai motor dan sumber kesejahteraan umat.
“Pesan Pak Jokowi jelas, pengembangannya ini harus integratif dan komprehensif. Dengan regulasi yang efisien serta penyiapan SDM nya, intinya daerah mendukung penuh,” lanjut Arif.
Selaku Ketua Komite Nasional dan Keuangan Syariah, Presiden Jokowi melanjutkan yang mana Komite tersebut bertugas untuk mengakselerasi serta punya komitmen yang kuat untuk menguatkan ekonomi syariah. Baik skala kecil, menengah, besar bahkan ekonomi digital.
“Perhelatan ISEF ini diharapkan menjadi momentum untuk melakukan pemetaan jalan yang jelas, menentukan langkah yang kongkret agar segera melakukan pengembangan di semua sektor ekonomi syariah,” tambah Presiden.
Lebih lanjut kata Jokowi, akselerasi percepatan dan pengembangan ekonomi syariah di harapkan dapat mentransformasikan Indonesia Maju serta sebagai upaya mewujudkan Indonesia menjadi pusat rujukan ekonomi syariah global.
“Industri ekonomi syariah bagaikan rakasa yang harus di bangkitkan, kita targetkan kedepan untuk segera membangun 1 bank syariah terbesar di Indonesia,” tekad Jokowi.
Tidak hanya itu, berbagai potensi lainnya terkait syariah menjadi hal yang terus di lakukan untuk di kembangkan. Salah satunya bank wakaf mikro.
Lebih dari pada itu, ekonomi dan keuangan syariah yang berbasis sektor rill, padat karya dan industri halal pun memiliki tujuan yakni penyerapan tenaga kerja dan perluasan usaha.
“Sehingga kita harapkan ekonomi dan keuangan syariah ini dapat menjadi salah satu instrumen keuangan alternatif untuk memajukan ekonomi rakyat,” pungkas Presiden.
Sementara itu, terkait penyelenggaran ISEF, kata Gubernur BI (Bank Indonesia) Perry Warjiyo saat menyampaikan laporan kegiatan, merupakan salah satu wujud nyata BI untuk mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia.
Adapun upaya tersebut terfokus kepada 3 pokok utama yakni: Pemberdayaan Ekonomi Syariah yang di arahkan Membangun Mata Rantai Ekonomi Halal baik skala kecil, menengah maupun skala besar; Pendalamam Pasar Keuangan Syariah; dan Penguatan Riset, Assesmen dan Edukasi.
“Sejak kick off pada 7 Agustus lalu, ISEF telah sukses menyelenggarakan semua rangkaian yang di pusatkan di tiga wilayah yakni Sumatera (Sumatera Barat), Indonesia Bagian Timur (NTT) dan Jawa (Jawa Tengah),” kata Perry.
Total sebanyak 65 Kegiatan terlaksana, antara lain seperti: webinar, workshop hingga pekan wakaf produktif dan masih banyak lagi. ISEF di harapkan dapat menjadi akselerasi percepatan pembangunan mata rantai ekonomi syariah baik secara nasional maupun global.