Menu

Mode Gelap
Prakiraan Cuaca BMKG untuk Wilayah Kepri Besok Hari Kapolda Kepri Tinjau Tempat Kebakaran Kapal Federal II di Batam dan Jenguk Para Korban Kapal MT Federal II Meledak di Batam, 10 Orang Tewas 21 Luka-Luka Pemprov Kepri Komitmen Perkuat Integritas dan Cegah Korupsi BC Tanjungpinang Gagalkan Penyelundupan 496 Gram Narkoba Jaringan Internasional Kejati Kepri Terima Kembalian Uang Negara Rp4,5 Miliar Kasus Korupsi PNBP

Kepri

Kekurangan Dokter Spesialis di Kepri, Gubernur Ansar Minta Dukungan Pemerintah Pusat

badge-check


					Gubernur Kepri, Ansar Ahmad. (Diskominfo Kepri) Perbesar

Gubernur Kepri, Ansar Ahmad. (Diskominfo Kepri)

TANJUNGPINANG, Kepri.info -Kepulauaj Riau (Kepri) menghadapi keterbatasan dokter spesialis di Kepri, Gubernur Kepri, Ansar Ahmad menaruh harapan besar pada peran pemerintah pusat.

Ia mendorong sinkronisasi kebijakan agar program beasiswa dokter spesialis yang digulirkan Pemprov benar-benar melahirkan tenaga medis yang siap mengabdi di daerah asalnya.

Menurutnya, salah satu strategi utama yang ditempuh Pemprov Kepri adalah memberikan beasiswa pendidikan dokter spesialis bagi putra-putri asli daerah.

Program ini diharapkan tidak hanya menambah jumlah tenaga medis di rumah sakit kabupaten/kota, tetapi juga mendorong anak tempatan untuk kembali dan mengabdi di kampung halamannya.

“Kita ingin anak-anak Kepri yang kita sekolahkan bisa kembali menjadi dokter spesialis di daerah mereka sendiri. Dengan begitu, mereka akan lebih betah mengabdi karena punya ikatan emosional dan tanggung jawab moral terhadap masyarakatnya,” ujar Ansar, Rabu (10/9/2025).

Permasalahan pemenuhan dokter spesialis di Kepri memang cukup kompleks. Regulasi yang ada saat ini masih membatasi beasiswa hanya bagi dokter berstatus PNS, sementara untuk dokter PPPK belum diatur secara jelas.

Kondisi ini membuat kesempatan calon penerima beasiswa menjadi sangat terbatas.

Di sisi lain, beberapa kabupaten menghadapi kendala berat dalam membayar insentif dokter spesialis, sehingga tak jarang ada dokter yang memilih pindah atau mengundurkan diri setelah beberapa tahun bertugas.

Ansar menekankan, tanpa dukungan pemerintah pusat, upaya daerah akan sulit optimal.

Ia menyebut perlu ada sinkronisasi kebijakan dari Kementerian PANRB, BKN, dan Kementerian Kesehatan agar status ASN khusus bagi dokter dari daerah tempatan bisa direalisasikan.

Dengan begitu, program beasiswa yang dibiayai daerah tidak sia-sia, karena dokter spesialis yang sudah ditempa bisa langsung diangkat menjadi ASN di daerah asalnya.

“Kita harus mencari pola terbaik agar dokter yang ditempatkan di pulau-pulau tidak hanya singgah sementara. Kalau yang mengabdi adalah anak tempatan, insya Allah mereka akan lebih bertahan lama dan bisa memberikan pelayanan yang maksimal,” tegas.

Melalui langkah ini, Pemprov Kepri berharap pemerataan layanan kesehatan di pulau-pulau semakin terjamin.

Dengan adanya dokter spesialis yang siap mengabdi di rumah sakit daerah, masyarakat tidak perlu lagi jauh-jauh ke kota besar untuk mendapatkan layanan medis yang layak. (rls)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Prakiraan Cuaca BMKG untuk Wilayah Kepri Besok Hari

16 Oktober 2025 - 10:15 WIB

Kapolda Kepri Tinjau Tempat Kebakaran Kapal Federal II di Batam dan Jenguk Para Korban

16 Oktober 2025 - 07:58 WIB

Kapal MT Federal II Meledak di Batam, 10 Orang Tewas 21 Luka-Luka

16 Oktober 2025 - 07:51 WIB

BC Tanjungpinang Gagalkan Penyelundupan 496 Gram Narkoba Jaringan Internasional

15 Oktober 2025 - 14:46 WIB

Kejati Kepri Terima Kembalian Uang Negara Rp4,5 Miliar Kasus Korupsi PNBP

15 Oktober 2025 - 14:02 WIB

Trending di Hukrim