BATAM,Kepri.info – Pjs Wali Kota Batam, Andi Agung, menyoroti kondisi armada pengangkut sampah yang tidak layak pakai, mengganggu proses pengelolaan sampah di kota tersebut.
Ia menekankan pentingnya pengadaan armada baru serta meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kebersihan lingkungan.
“Karena keluhan masyarakat, saya langsung turun ke lapangan. Saya baru saja meninjau beberapa titik, termasuk TPA Punggur, bengkel Toyota Sekupang, dan bengkel Hino, di mana saya menemukan puluhan armada sampah yang sudah tidak layak pakai,” jelas Andi Agung, Sabtu, 28 September 2024.
Ia mengungkapkan, kondisi armada yang tidak layak ini memerlukan solusi cepat. Menurutnya, hampir semua armada sampah tersebut tidak berfungsi dan harus segera diganti.
“Dari hasil tinjauan, hanya sekitar 20 persen armada yang masih dalam kondisi baik, sedangkan sisanya sudah rusak parah. Perbaikan malah memakan biaya lebih besar daripada pembelian armada baru,” lanjutnya.
Andi Agung menegaskan, pengelolaan sampah harus menjadi prioritas utama untuk menjaga kebersihan kota. Ia mendorong DPRD Batam untuk segera memprioritaskan pengadaan armada baru agar masalah sampah dapat teratasi dengan lebih baik.
“Batam adalah kota modern dan salah satu destinasi wisata unggulan. Sebagai kota yang terus berkembang, pengelolaan sampah harus sesuai dengan status tersebut. Saya juga mendapat amanah dari Kemendagri untuk memastikan kebersihan dan pengelolaan sampah menjadi prioritas utama,” tegasnya.
Andi menjelaskan bahwa penerimaan daerah dari sektor persampahan mencapai Rp38 miliar per tahun. Dengan manajemen yang baik, ia yakin masalah persampahan di Batam bisa diselesaikan secara efektif.
“Saya sudah memanggil Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk membahas masalah ini. Banyak sampah di jalan adalah indikator adanya masalah serius dalam pengelolaan sampah. Saya benar-benar ingin menyelesaikan persoalan ini demi kenyamanan masyarakat Batam,” tambah Andi.
Saat ini, Batam memiliki 140 unit armada sampah, tetapi hanya 26 unit yang berusia lima tahun. Sisanya sudah berusia belasan tahun dan membutuhkan peremajaan segera.
“Jika armada sampah terkelola dengan baik, Batam bisa menjadi kota yang lebih bersih dan indah, serta mendukung visi menciptakan kota modern yang ramah lingkungan,” lanjut Andi.
Selain itu, ia menekankan pentingnya pemetaan Tempat Pembuangan Sampah (TPS) yang strategis dan mudah dijangkau masyarakat, serta memastikan pengangkutan sampah dilakukan tepat waktu.
“Masyarakat sering mengeluh jika sampah terlambat diangkut. Hal ini bisa memicu perilaku membuang sampah sembarangan. Oleh karena itu, pendataan TPS yang mudah diakses masyarakat harus segera dilakukan,” jelas Andi.
Ia juga mengimbau masyarakat Batam untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan bersama-sama menciptakan kota yang bebas dari sampah.
“Sampah yang menumpuk di jalan utama sangat mengganggu. Mari kita bersama-sama menjaga Batam tetap bersih dan sehat,” tutupnya.
Andi berharap, pembahasan APBD mendatang akan menghasilkan keputusan untuk pengadaan armada baru, sehingga pengelolaan sampah di Batam menjadi lebih optimal dan efisien, (rik).