TANJUNGPINANG, Kepri.info – PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) melakukan penanaman 3.000 bibit lamun di perairan Pulau Dompak, Tanjungpinang, Jumat (14/11/2025).
Program ini menjadi wujud komitmen perusahaan dalam menjaga keberlanjutan ekosistem laut sekaligus memperkuat penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Pelni, Anik Hidayati, menyampaikan bahwa pemilihan tanaman lamun sebagai objek konservasi dilakukan karena kemampuan penyerapannya terhadap karbon jauh lebih tinggi dibandingkan vegetasi darat.
“Operasional Pelni berlangsung di laut, sehingga menjaga keseimbangan ekosistem menjadi kewajiban kami. Lamun terbukti mampu menyerap CO₂ hingga 35 kali lebih efektif daripada tanaman hutan,” ujar Anik.
Ia menambahkan bahwa durasi tumbuh lamun yang relatif singkat menjadi nilai lebih dalam program ini.
“Lamun hanya memerlukan satu hingga dua tahun untuk mencapai fase dewasa, sedangkan pohon di daratan membutuhkan puluhan tahun. Artinya, efektivitas karbon yang diserap bisa lebih cepat dirasakan,” paparnya.
Sebelumnya, Pelni telah melaksanakan berbagai aktivitas konservasi, seperti penanaman mangrove dan rehabilitasi terumbu karang.
Berdasarkan kajian terbaru, Pulau Dompak dinilai sebagai kawasan yang tepat untuk pengembangan padang lamun.
Pelni bekerja sama dengan Carbon Ethic untuk menilai wilayah yang memiliki potensi pemulihan ekosistem.
“Berdasarkan data, sejumlah daerah mengalami abrasi dan kerusakan lingkungan. Dompak termasuk area yang masih memungkinkan dilakukan pemulihan secara optimal melalui penanaman lamun,” ucapnya.
Selain berperan dalam menjaga kualitas laut, padang lamun juga memberikan manfaat ekonomi bagi komunitas pesisir. Ekosistem ini menjadi tempat berlindung bagi berbagai biota laut, termasuk ikan yang menjadi sumber pendapatan nelayan.
“Dengan memperluas habitat biota laut, hasil tangkapan dapat tetap berkelanjutan. Nelayan juga bisa terus bergantung pada sumber daya laut tanpa merusak lingkungan,” ungkapnya.
Ia memastikan bahwa program konservasi lamun akan menjadi agenda jangka panjang bagi Pelni. Perusahaan merencanakan perluasan program ke wilayah lain yang dinilai memiliki potensi serupa.
“Kegiatan di Dompak merupakan langkah awal. Kami akan menjalin kerja sama lebih luas untuk memetakan daerah yang cocok bagi pengembangan lamun sebagai bagian dari implementasi ESG Pelni,” tutupnya. (Nzl)
Reporter: Nuzli Rhamadhani
Redaktur: Jendaras Karloan







