TANJUNGPINANG, Kepri.info – Sepanjang tahun 2025 hingga bulan November, Polresta Tanjungpinang mencatat sebanyak 44 kasus bencana alam yang terjadi di wilayah Kota Tanjungpinang.
Peristiwa tersebut meliputi banjir, pohon tumbang, dan tanah longsor yang disebabkan oleh curah hujan tinggi serta kondisi cuaca ekstrem.
Data tersebut disampaikan Kapolresta Tanjungpinang, Kombes Pol Hamam Wahyudi saat diwawancarai awak media seusai memimpin Apel Kesiapan Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi yang digelar di halaman Mapolresta Tanjungpinang, Selasa (04/11/2025).
Kegiatan apel tersebut diikuti oleh personel Polri, TNI, BPBD, Basarnas, Damkar, BMKG serta instansi terkait lainnya.
Tujuannya untuk memastikan kesiapan personel dan peralatan dalam menghadapi potensi bencana alam di wilayah Tanjungpinang dan sekitarnya.
“Kita mengundang dan mengajak instansi terkait untuk menyamakan persepsi mengenai kesiapsiagaan, baik dari segi sarana maupun personel,” ujar Hamam saat diwawancarai awak media.
Ia menambahkan, dari 44 peristiwa bencana yang terjadi sepanjang tahun 2025, tercatat sekitar 2.700 jiwa terdampak akibat banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang.
“Selama satu tahun terakhir hingga November sudah ada 44 peristiwa. Banyak masyarakat yang terdampak, dan berdasarkan data, kurang lebih 2.700 jiwa mengalami dampaknya,” ungkapnya.
Ia juga mengajak seluruh instansi untuk bersama-sama melakukan langkah preventif dalam mencegah dan meminimalisir dampak bencana, baik yang terjadi secara alami maupun tidak alami.
“Pencegahan adalah hal utama. Kita harus bergerak bersama, bukan hanya saat bencana terjadi, tetapi juga dalam upaya mitigasi agar dampaknya dapat diminimalkan,” tegasnya.
Ia berharap seluruh unsur terkait dapat meningkatkan sinergi, kewaspadaan, dan kesiapsiagaan dalam menghadapi berbagai potensi bencana di wilayah Kota Tanjungpinang. (Nzl)
Reporter: Nuzli Rhamadhani
Redaktur: Jendaras Karloan

				
			
                
                
                
                




 
 
 
 
 

