Menu

Mode Gelap
Bupati Roby Kurniawan Raih Penghargaan Anugerah Cita Negeri Kompas TV Kunjungi Korban Kebakaran, Ini Respon yang Ditunjukkan Sekda Bintan Bintan BERSERI Resmi Diluncurkan, Ini Dampaknya untuk Lingkungan Masyarakat Bintan Bisa Laporkan Kerusakan Jalan Lewat SILUBANG, Ini Caranya Temukan dan Putuskan Mata Rantai Penularan Tuberkulosis, Ini Langkah Strategis Pemkab Bintan Pantau Harga Beras, Satgas Pangan Polresta Tanjungpinang Gelar Inspeksi Pasar

Tanjungpinang

Wagub Kepri Sampaikan Pesan Moral Pada Peringatan Hari Waisak di Tanjungpinang

badge-check


					Keterangan Foto: Wakil Gubernur Kepulauan Riau, Nyanyang Haris Pratamura, saat menghadiri peringatan Hari Raya Waisak 2569 Tahun Buddhis / 2025 dalam acara Sannipata Waisak yang digelar di Jl. Merdeka, Tanjungpinang, Minggu (11/05/2025), (Diskominfo Kepri). Perbesar

Keterangan Foto: Wakil Gubernur Kepulauan Riau, Nyanyang Haris Pratamura, saat menghadiri peringatan Hari Raya Waisak 2569 Tahun Buddhis / 2025 dalam acara Sannipata Waisak yang digelar di Jl. Merdeka, Tanjungpinang, Minggu (11/05/2025), (Diskominfo Kepri).

TANJUNGPINANG, Kepri.info – Wakil Gubernur (Wagub) Kepulauan Riau (Kepri), Nyanyang Haris Pratamura, menyampaikan pesan moral pada peringatan hari Waisak 2569 Tahun Buddhis / 2025 dalam acara Sannipata Waisak yang digelar di Jl. Merdeka, Tanjungpinang, Minggu (11/05/2025).

Acara ini diinisiasi oleh Panitia Bersama Dharmasanti Waisak Persatuan Umat Buddha Indonesia (PERMABUDHI) Kota Tanjungpinang.

Dengan mengusung tema “Menjaga Sila dan Membangun Keluhuran Bangsa”, peringatan Waisak tahun ini tak hanya diwarnai dengan penampilan seni dan karnaval budaya, tetapi juga menjadi wadah refleksi akan pentingnya nilai moral dan kontribusi nyata terhadap lingkungan dan sesama.

Wagub Nyanyang menyampaikan bahwa Hari Waisak merupakan momen sakral untuk merenungkan kembali ajaran-ajaran luhur Sang Buddha yang menekankan cinta kasih, kebijaksanaan, dan hidup penuh kedamaian.

Ia menekankan bahwa menjaga sila berarti menjaga nilai moral dalam kehidupan sehari-hari—landasan penting dalam membangun masyarakat yang harmonis dan bangsa yang beradab.

“Menjaga sila berarti menjaga kompas moral kita dalam kehidupan bermasyarakat. Jika setiap warga bangsa menjaga sila, maka kita turut membangun bangsa yang beradab, beretika, dan harmonis,” ujar Wagub Nyanyang.

Ia juga mengapresiasi berbagai aksi sosial yang telah dilakukan umat Buddha dalam rangkaian perayaan ini, seperti penanaman seribu benih pohon, donor darah, dan pembagian sembako.

Menurutnya, hal itu mencerminkan ajaran yang tidak hanya ritualistik, tetapi juga membawa manfaat nyata bagi lingkungan dan masyarakat luas.

Ketua Panitia, Wei Kiong, dalam laporannya menyampaikan bahwa seluruh kegiatan ini merupakan upaya konkret dalam menerjemahkan tema Waisak tahun ini. Ia berharap kegiatan ini menjadi penguat semangat solidaritas dan persaudaraan antar umat beragama di Tanjungpinang. (Redaksi/rilis)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Bupati Roby Kurniawan Raih Penghargaan Anugerah Cita Negeri Kompas TV

11 November 2025 - 10:20 WIB

Kunjungi Korban Kebakaran, Ini Respon yang Ditunjukkan Sekda Bintan

11 November 2025 - 10:12 WIB

Bintan BERSERI Resmi Diluncurkan, Ini Dampaknya untuk Lingkungan

11 November 2025 - 09:59 WIB

Masyarakat Bintan Bisa Laporkan Kerusakan Jalan Lewat SILUBANG, Ini Caranya

11 November 2025 - 09:45 WIB

Temukan dan Putuskan Mata Rantai Penularan Tuberkulosis, Ini Langkah Strategis Pemkab Bintan

11 November 2025 - 09:35 WIB

Trending di Bintan