Menu

Mode Gelap
Pemda Natuna-Kepala Biro Sarpras Bakamla RI Tinjau Rencana Penguatan Keamanan Laut Polres Bintan Amankan Dua Orang Penambang Pasir Ilegal di Kampung Bugis Peringatan Harganas Ke 32, Kepri Komitmen Tekan Angka Stunting Tingkatkan Pencegahan Korupsi Melalui Pendidikan, UMRAH MoU dengan KPK RI dan PN Natuna Jadi Lokasi Penguatan Nilai Pancasila di Tengah Tekanan Geopolitik Satlantas Polresta Tanjungpinang Apresiasi Pengguna Jalan Taat Lalu Lintas

Kepri

Warga Pesisir Kosgoro Tetap Siaga Hadapi Banjir Rob yang Kian Mengkhawatirkan

badge-check


					Banjir di rumah warga, Sabtu (18/01/2025)-Hendrik Perbesar

Banjir di rumah warga, Sabtu (18/01/2025)-Hendrik

TANJUNGPINANG,Kepri.info – Setiap penghujung tahun, warga yang bermukim di kawasan Jalan Basuki Rahmat Gang Tempinis IV, atau yang lebih dikenal dengan kawasan Kosgoro, Tanjungpinang, harus bersiap menghadapi banjir rob yang semakin menjadi ancaman rutin.

Fenomena ini telah berlangsung bertahun-tahun, menyebabkan kerugian materi dan mental bagi warga sekitar.

Nurhayati, seorang warga yang telah menetap selama 20 tahun, mengungkapkan bahwa banjir rob mulai terjadi sejak dilakukannya penimbunan kawasan wisata Tepi Laut.

Ia meyakini bahwa aktivitas tersebut menjadi penyebab utama musibah yang kini kerap melanda.

“Dulu saat suami saya masih hidup, tidak ada banjir. Namun, sejak ada penimbunan itu, kami mulai terkena dampak. Meskipun jaraknya jauh, kenyataannya banjir rob ini nyata dan menyusahkan,” ujarnya.

Berbagai upaya telah dilakukan warga, termasuk meminta solusi dari pemerintah.

Namun, hingga kini, belum ada langkah konkret yang benar-benar memberikan solusi atas masalah ini.

Bantuan juga dikatakan tak pernah menyentuh warga Kosgoro.

“Kami ini sudah seperti terpinggirkan. Tinggal di pinggir laut, tapi juga tak ada perhatian. Namun, kami tetap saling membantu warga yang terdampak,” tambah Nurhayati.

Puncaknya, banjir rob pada tahun 2022 lalu menjadi yang terparah.

Air menggenangi rumah hingga mencapai sepinggang orang dewasa.

Meski demikian, warga memilih bertahan tanpa mengungsi, meskipun pemerintah hanya datang melihat tanpa tindakan nyata.

“Kami sudah lelah. Kini, kami hanya menerima ini sebagai musibah tahunan yang tidak bisa dihindari,” tuturnya pasrah.

Di sisi lain, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Tanjungpinang mengeluarkan imbauan kepada masyarakat pesisir untuk mewaspadai banjir rob yang diperkirakan terjadi pada 12-18 Januari 2025.

Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Raja Haji Fisabilillah (RHF), A. Kosasih, menyebutkan bahwa kondisi ini dipengaruhi oleh fenomena perigee, yang meningkatkan pasang maksimum air laut.

“Warga diimbau tetap waspada terhadap potensi banjir pesisir akibat fenomena ini,” tegas Kosasih.

Meski terus dihadapkan pada tantangan, solidaritas warga Kosgoro menjadi kekuatan dalam menghadapi musibah tahunan ini, sembari berharap perhatian lebih dari pemerintah untuk memberikan solusi jangka panjang.(Rik)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Pemda Natuna-Kepala Biro Sarpras Bakamla RI Tinjau Rencana Penguatan Keamanan Laut

16 Juli 2025 - 16:48 WIB

Polres Bintan Amankan Dua Orang Penambang Pasir Ilegal di Kampung Bugis

16 Juli 2025 - 16:14 WIB

Peringatan Harganas Ke 32, Kepri Komitmen Tekan Angka Stunting

16 Juli 2025 - 15:02 WIB

Tingkatkan Pencegahan Korupsi Melalui Pendidikan, UMRAH MoU dengan KPK RI dan PN

16 Juli 2025 - 12:07 WIB

Natuna Jadi Lokasi Penguatan Nilai Pancasila di Tengah Tekanan Geopolitik

16 Juli 2025 - 11:42 WIB

Trending di Kepri