TANJUNGPINANG, Kepri.info – Pemerintah Kota Tanjungpinang melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata menerima kunjungan dari wisatawan mancanegara asal Jerman, Joahiw Van Der Likde, di Museum Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah, Rabu (16/07/2025).
Kehadiran Joahiw disambut hangat oleh pemandu wisata museum, Bang Rambe, yang dikenal sebagai narator sejarah lokal yang andal dan berpengalaman.
Dalam kunjungannya, Joahiw mendapatkan penjelasan menyeluruh mengenai koleksi-koleksi museum yang menggambarkan perjalanan sejarah dan peradaban Kota Tanjungpinang.
Bang Rambe, selaku pemandu wisata dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, mendampingi Joahiw dengan penuh semangat, menjelaskan berbagai peninggalan sejarah, foto-foto dokumentasi masa lampau, serta artefak yang berkaitan dengan Kesultanan Riau-Lingga.
Usai menyusuri seluruh ruangan museum, Joahiw Van Der Likde menyampaikan kesan mendalam atas kunjungannya. Ia mengaku sangat terkesan dengan sejarah Kota Tanjungpinang yang begitu kaya dan terpelihara dengan baik.
“Saya sangat menikmati kunjungan ini. Semua penjelasan yang disampaikan oleh pemandu wisata sangat jelas, informatif, dan mudah dipahami.
Bang Rambe benar-benar memahami sejarah museum ini secara menyeluruh.
Saya mengucapkan terima kasih atas sambutan hangat dan pengalaman berharga ini,” ujar Joahiw dalam wawancaranya setelah berkeliling museum.
Lebih lanjut, Joahiw menyampaikan kekagumannya terhadap bagaimana masyarakat dan pemerintah daerah Kota Tanjungpinang menjaga warisan sejarah dan budaya lokal.
“Museum ini adalah tempat yang luar biasa untuk mengenal sejarah Melayu dan Tanjungpinang. Saya berharap bisa kembali suatu hari nanti dan melihat lebih banyak lagi,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala UPTD Museum Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah, Siti Umi Muslimah, mengungkapkan bahwa pihaknya menyambut baik kedatangan wisatawan mancanegara sebagai bentuk promosi budaya dan sejarah Tanjungpinang ke dunia internasional.
“Kunjungan dari wisatawan seperti Joahiw Van Der Likde adalah wujud dari apresiasi dunia terhadap kekayaan sejarah yang kita miliki. Kami merasa bangga karena melalui museum ini, kami dapat memperkenalkan jejak sejarah Kota Tanjungpinang secara langsung kepada wisatawan asing,” tutur Siti Umi.
Ia menambahkan bahwa UPTD Museum juga bertanggung jawab dalam menjaga dan merawat situs-situs cagar budaya di Kota Tanjungpinang, agar nilai-nilai sejarah dapat terus dikenalkan kepada generasi mendatang.
“Kami berharap ke depan akan lebih banyak wisatawan mancanegara maupun domestik yang datang ke museum ini. Kami terus berupaya memberikan pelayanan terbaik melalui pemandu yang berkompeten serta pembenahan sarana dan prasarana museum,” pungkasnya.
Museum Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah kini menjadi salah satu ikon sejarah penting di Kota Tanjungpinang.
Selain sebagai tempat penyimpanan benda-benda bersejarah, museum ini juga menjadi ruang edukasi dan promosi budaya daerah yang terbuka bagi siapa saja yang ingin mengenal lebih dekat tentang sejarah dan peradaban Melayu di Kepulauan Riau. (Redaksi/rilis)







