TANJUNGPINANG, Kepri.info-Realisasi investasi di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) terus menunjukkan tren positif sepanjang tahun 2025.
Berdasarkan data Kementerian Investasi/BKPM hingga Triwulan III (Januari–September 2025), Kepri mencatat total investasi sebesar Rp 48,90 triliun, berasal dari Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).
Angka tersebut diperoleh dari 27.762 proyek yang tersebar di tujuh kabupaten/kota.
Dari total realisasi tersebut, PMA menyumbang Rp 32,01 triliun atau setara US$ 2,001 miliar, sedangkan PMDN berkontribusi Rp 16,88 triliun.
Capaian ini menempatkan Kepri pada peringkat 11 nasional untuk realisasi investasi periode Januari–September 2025.
Kepala DPMPTSP Kepri, Hasfarizal Handra mengatakan, Kota Batam masih menjadi magnet utama investasi di Kepri.
Pada sektor PMA, Batam mencatat nilai realisasi mencapai US$ 1,17 miliar atau sekitar Rp 18,8 triliun, menjadikannya penyumbang terbesar dibandingkan daerah lain di Kepri.
Sektor industri logam dasar, elektronik, instrumen kedokteran, serta jasa lainnya menjadi penyokong utama tingginya PMA di Batam.
“Negara investor terbesar masih didominasi oleh Singapura, dengan total investasi mencapai US$ 549 juta, disusul Hong Kong, Amerika Serikat, dan Tiongkok,”ujarnya, Selasa (25/11/2025).
Kemudian, pada sisi PMDN, investasi tertinggi berada pada sektor Listrik, Gas, dan Air Rp 5,09 triliun, Perumahan, Kawasan Industri, dan Perkantoran Rp 2,45 triliun, Transportasi, Gudang, dan Telekomunikasi Rp 1,99 triliun, dan Industri Kimia dan Farmasi Rp 1,75 triliun.
Kota Batam juga menjadi penyumbang PMDN terbesar dengan nilai mencapai Rp 15,03 triliun, diikuti Bintan dan Tanjungpinang.
“Untuk capaian triwulan III 2025 di Kepri sendiri tercatat, PMA: US$ 758,82 juta atau Rp 12,14 triliun, PMDN Rp 8,55 triliun. Jadi total Triwulan III sebesar Rp 20,70 triliun,”jelasnya.
-Sektor Unggulan Kepri: Industri dan Energi
Secara kumulatif, sektor terbesar pada PMA+PMDN hingga September 2025 adalah
Listrik, Gas, dan Air Rp 8,10 triliun, Industri Logam Dasar dan Barang Logam Rp 7,59 triliun, Jasa Lainnya Rp 7,30 triliun, Industri Elektronik dan Peralatan Listrik Rp 6,74 triliun, dan Perumahan dan Kawasan Industri Rp 3,82 triliun.
Sementara sektor-sektor kecil namun tetap aktif meliputi industri kayu, perikanan, tekstil, hingga kulit.
Selain itu, lanjut Hasfarizal, dalam peringkat nasional realisasi investasi PMA, Kepri berada pada peringkat 6 dengan nilai US$ 758,8 juta pada Triwulan III 2025.
Untuk PMDN, Kepri menempati peringkat 10 dengan realisasi Rp 8,56 triliun pada periode yang sama.
“Capaian ini menunjukkan bahwa Kepri masih menjadi kawasan strategis bagi investor global, terutama karena letaknya yang dekat dengan Singapura, kemudahan perizinan, serta ketersediaan kawasan industri modern,”ucapnya.(advetorial)
Reporter: Nuzli Ramadhani
Redaktur: Jendras Karloan












