oleh

Dr Jaya Wardhana for IMI Kepri

Kepri.inf0 – Jaya Wardhana memang bukan Brama Kumbara sosok pendekar sakti yang kelak menjadi Raja di salah satu kerajaan di wilayah selatan bernama Madangkara.

Ilmu kanuragannya yang dikenal dengan ajian ‘serat jiwa’ mampu menaklukkan seluruh lawan-lawannya. Bukan hanya itu, wajahnya yang tampan, perawakan tinggi nan gagah, serta kepribadiannya yang bersahaja membuat dua pendekar wanita terkenal yakni Lasmini dan Mantili  adu jurus untuk memperebutkan perhatian dan hatinya.

Jaya Wardhana pun demikian, Pria kelahiran 43 tahun ini juga memiliki jurus-jurus jitu. Gelar De eR alias Doktor yang disandangnya tak membuat ia jumawa apa lagi angkuh dan sombong dengan sesama.

Kalau yang ngefans tak usah ditanya, banyak yang terpesona, untungnya ia tipikal ayah sekaligus suami yang sangat setia. Bahkan ia adalah Man Behind The Scene kesuksesan keluarganya.

Bagi yang baru pertama kali berjumpa dan mengenalnya, tidak akan pernah menyangka jika ia adalah aktivis dan penulis ulung yang dekat dengan lingkaran Istana Negara, maklum saja karna beliau berpenampilan layaknya orang kebanyakan, sederhana dan apa adanya. Gaya bicaranya spontan, namun berisi dan penuh makna.

Sekilas ia tampak seperti sosok yang amat serius, padahal kalau sudah becanda, kita akan terpingkal-pingkal menahan tawa. Itulah yang membuat Bang Jaya diberi gelar maestro canda dan tawa oleh teman sejawatnya.

Dikalangan akademisi dan aktivis perjuangan, Bang Jaya atau Bang Jay dikenal kaya dengan ide, konsep, dan gagasannya. Karya nyatanya tak usah ditanya, cari saja goresan pena bliau di toko buku atau gerai-gerai ternama, pasti banyak kita jumpai karya nalar, narasi-narasi terbaik dan butir-butir pemikirannya yang komorehensif serta solutif tentang banyak hal mulai dari politik, ekonomi, sosial budaya, pendidikan, olah raga, maupun atomotif.

Deretan Tokoh-tokoh ternama kaliber nasionalpun mengakui kredibilitas dan kemampuan pemikiran, manajerial seorang DR Jaya Wardhana yang akrab disapa DR J mulai dari ekonom senior Prof DR Sri Edi Swasono, PhD, pengusaha dan seniman Setiawan Djody, Aktivis Ir Sri Bintang Pamungkas, SE, MSi, PhD.

Tak saja itu, aktivis dan ex Ketum PWI Reformasi Iwan Piliang, aktivis & tokoh Tionghoa Indonesia Lieus Sungkharisma, Pengacara Ferry Juan, SH, Hingga Paranormal Kenamaan Ki Gendeng Pamungkas.

Soal kemampuan pengelolaan organisasi tak usah ditanya, ia adalah organisator yang sudah malang melintang di republik demokratis ini. Segudang jabatan organisasi pernah dipundaknya seperti Pengurus Pusat Majelis Dzikir  (RI-1), Sekjen Himaliri, Dewan Pakar Ormas Nasional Demokrat, Dewan Pembina Purna Paskibraka Riau, Ketua Yayasan Pendidikan Cendikia Kepri, Ketua DPD Gema Gong Pancasila, Karataker & Sekertaris Ormas Baladhika Karya  Kepri, Sekjen Dewan Pimpinan Nasional Ormas Macan Muda Pancasila/ MMP, Ketua DPD Parfi Kepri, Sekjen Ormas Front Kepri, Dewan Pembina Nasional Laskar Palapa.

Melihat begitu banyaknya pengalaman organisasi, buku dan karya-karya fenomenal yang dihasilkannya sekitar awal tahun lalu beliau  terpilih sebagai sekertaris Depidar XXX Soksi, yang dinahkodai Bung Ade Angga SIP, MM dan dilantik oleh Bpk Bambang Susatyo dkk. sebagai Perwakilan Depinas Soksi  di salah satu hotel ternama  di Tanjungpinang.

Bambang Susatyo yang akrab disapa Mas Bamsoet oleh DR J, juga sang penggiat otomotif.

Setali tiga uang, hubungan antara Senior dan Junior  di organisasi ini, ternyata memiliki hobi yang sama. DR J memang penyuka produk otomotif terutama kendaraan-kendaraan legendaris seperti Motor Bebek C70, Vespa GS, Harley Davidson WLA, dan sepeda ontel peninggalan ayah tercinta.

Terlahir dari kalangan orang berada dan ternama, secara finansial DR. J juga sangat mumpuni, sehingga akses untuk mewujudkan hobinya tersebut sangat memungkinkan, meskipun demikian lantas tak membuat ia membusungkan dada.

Menurut DR J organisasi otomotif dan Pemerintah hendaknya dapat berkolaborasi. Sehingga industri otomotif lokal berbasis retro atau custom besutan anak-anak muda daerah dapat berkembang dengan baik dan dapat menjadikan salah satu  penggerak perekonomian daerah.

Event-event otomotif juga akan lebih semarak di Kepri yang sekaligus bisa  mempekenalkan betapa indah nya provinsi Kepri dengan demikian akan menimbulkan multipel efek pada   pada peningkatan UMKM..di  Kepr.

Intinya  asal organisasi tersebut dipimpin oleh orang yang tepat, punya akses komunikasi, serta hubungan baik dengan pemerintah daerah maupun pusat Insya Allah ungkap nya.

Sudah semestinya Kepri mensyukuri memiliki aktivis, penulis, dosen, dan organisator ulung seperti DR Jaya Wardhana.

Penulis : wae
Editor : ***

Komentar