ADVETORIAL
KEPRI.INFO, TANJUNGPINANG – Gubernur Kepulauan Riau H. Ansar Ahmad mengajak seluruh masyarakat Kepri untuk bersama-sama memerangi narkoba dimulai dari desa. Sebagai unit masyarakat terkecil, desa diyakini mampu mengawasi penduduk dengan lebih ketat terhadap penyalahgunaan narkoba.
“Kalau desa-desa bersih narkoba, tentu Kabupaten, Provinsi, dan Negara kedepan bersih narkoba,” ucap Gubernur Ansar saat menghadiri acara peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) Tingkat Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2021 di Gedung Daerah, Tanjungpinang, Senin (28/6).
Saat diwawancarai usai acara tersebut, Gubernur Ansar bersyukur bahwa angka prevalensi narkoba di Provinsi Kepulauan Riau relatif kecil di angka 0,3 dibandingkan dengan tingkat nasional yang mencapai angka 1,8. Namun Gubernur Ansar tetap berkomitmen untuk terus menurunkan angka prevalensi tersebut.
“Karena bahaya narkoba itu bukan hanya bahaya yang berkaitan dengan unsur kesehatan, tetapi mempunyai spektrum yang luas, satu negara bisa lumpuh kalau prevalensi narkobanya besar,” kata Gubernur Ansar.
Khusus di Kepulauan Riau, yang menjadi perhatian dari Gubernur Ansar adalah posisi Kepri yang berbatasan langsung dengan beberapa negara tetangga. Hal ini menyebabkan Kepri sangat rawan menjadi jalur lalu lintas perdagangan narkoba internasional.
Maka dari itu Gubernur Ansar mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau bersama dengan BNN akan terus melakukan upaya-upaya bersama pencegahan dan pengawasan penyalahgunaan narkoba.
“Semua instusi yang ada, komponen masyarakat, untuk terus lakukan itu,” tuturnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala BNN Kepri, Brigjen Pol. Henry P. Simanjuntak, mengaminkan perkataan Gubernur Ansar bahwa instansi di bawah pimpinannya terus berkoordinasi dengan semua komponen lembaga pemerintah maupun masyarakat.
“Segala sumber daya yang ada yang bisa dikerahkan untuk melakukan upaya pencegahan dan penanggulangan narkotika di Kepri ini kita kerahkan,” ucap Henry.
Henry juga mengatakan jenis narkoba yang paling banyak masuk ke Kepri merupakan narkoba jenis sabu yang jika dijumlahkan total beratnya mencapai 40 kg.
“Semua masuknya dari negara Malaysia,” ujarnya.
Dalam acara peringatan HANI tersebut, Provinsi Kepulauan Riau menerima dua penghargaan HANI tingkat nasional yang diberikan pada PT Putra Tidar Perkasa sebagai instansi swasta yang telah berkontribusi aktif mendukung P4GN. Juga kepada Kelurahan Kibing sebagai komponen masyarakat yang berperan aktif mendukung kegiatan pencegahan berbasis masyarakat.
Tampak hadir dalam acara tersebut Danrem 033/WP Brigjen TNI Jimmy Ramos Manalu, Danlantamal IV Tanjungpinang Laksamana Pertama TNI Indarto Budiarto, Danlanud RHF Tanjungpinang Kolonel Pnb. Andi Wijanarko, Direktur Reserse Narkoba Polda Kepri Kombes Pol Mudji Supriadi, Plh Sekda Lamidi, dan sejumlah Asisten Setda Kepri.
Narasi/Foto: Humprohub Kepri.