*Bersempena Dukung Program Indonesia Kuat Swasembada Pangan.
KEPRI.INFO, BOGOR – Sungguh mulia cita-cita Yayasan JHL Merah Putih Kasih (JHL Foundation) dengan program dan misinya membina dan meluluskan 1.000 Sarjana Pertanian dari putra-putri terbaik bangsa.
Untuk ‘mencetak’ 1.000 Sarjana Pertanian ini, JHL Foundation memulainya dari pembangunan SMK Pertanian di Ciemas, Sukabumi, Jawa Barat.
Pembangunan SMK Pertanian TNI-AD ini merupakan kerja sama antara JHL Foundation dan Markas Besar TNI Angkatan Darat (Mabes AD) yang kini dikomandoi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Maruli Simanjuntak.
Jadi, para putra-putri yang ingin berpendidikan dan tertarik dengan dunia agrobisnis, JHL Foundation membuka sekolah pertanian dengan skema, sekolah setengah hari dan setengah harinya mereka akan diajari tanam sayur yang langsung dibina dan dibimbing oleh dosen-dosen dari IPB dan petani petani yang andal.
“Jadi mereka ikut kerja petani yang sudah terlatih sama ada guru pembimbingnya, sambil mereka sekolah juga formilnya di SMK. Setelah lulus kami kerja sama dengan IPB atau perguruan tinggi manapun juga yang bisa menerima murid-murid kami khusus di bidang pertanian,” ungkap Founder JHL Foundation Jerry Hermawan Lo kepada awak media.
Bukan hanya mulia, JHL Foundation pun inovatif dalam proses mencari sumber dana untuk biaya sekolah, asrama, hingga kuliah para muda-mudi terbaik bangsa tersebut.
Seluruh biaya kebutuhan itu diambil dari penjualan sayur hasil pertanian di lahan milik JHL Foundation seluas 6 hektar di Megamendung, Bogor dan Ciemas, Sukabumi.
Lahan pertanian ini sekarang digarap oleh petani-petani di sekitar Megamendung, Bogor.
“Jadi sekarang sudah berjalan dan lumayan hasilnya, Kami tanam yang sangat sederhana dulu sayuran seperti caisim, kailan, tomat dan terong.” Jerry Lo kepada
Jerry bercerita, sayur mayur tumbuh subur di kedua lahan tersebut, semuanya ditanam tanpa menggunakan pestisida. Hasil panen tersebut akan dijual ke masyarakat luas, juga hotel-hotel dan restoran.
Uniknya, Jerry tidak mematok harga untuk sayuran yang dijual. Para pembeli diminta menghargainya secara suka-suka, karena hasil tersebut akan masuk ke JHL Foundation. Bahkan selaku founder, dia terjun langsung menawarkan hasil panen tersebut para rekanannya.
“Harga sayur tersebut gak pernah kita hargai, suka suka pembeli. Bahkan banyak rekan yang saya telepon dan minta untuk beli, mereka beli jauh di atas harga standar sayuran itu,” tuturnya.
Bahkan, Jerry pun kaget dalam 3 bulan saja, JHL Foundation sudah mendapatkan Rp 50 Juta dari hasil jual sayur. Itu artinya sudah bisa membiayai kuliah 1-2 mahasiswa di kampus nantinya.
—
Lebih lanjut Jerry yakin bahwa cita-citanya untuk mewujudkan 1.000 sarjana pertanian sangatlah realistis. Dengan langkah pertama membuat sekolah pertanian di Sukabumi adalah wujud konkret untuk mewujudkannya.
“Nantinya dari sekolah ini kita sudah mempunyai puluhan bahkan ratusan lulusan SMK yang siap mengenyam pendidikan sarjana. Dan tahun demi tahun akan semakin banyak (lulusan SMK Pertanian yang siap menempuh pendidikan sarjana),” kata Jerry.
Dia juga bercita-cita bahwa, lulusan-lulusan terbaik sarjana pertanian itu menjadi dosen untuk terus menularkan ilmu kepada adik-adiknya kelak. Jadi, Indonesia akan semakin banyak memiliki sarjana pertanian.
Jerry menceritakan latar belakang dari cita-citanya untuk mencetak 1.000 sarjana pertanian karena Indonesia adalah negara yang sangat kaya akan sumber daya alamnya.
“Namun sayangnya lahan-lahan pertanian yang sangat banyak ini masih belum digarap dengan baik. Bahkan salah dalam mengelolanya. Belum lagi banyak anak muda yang tidak mau menjadi petani. Karena hidup petani saat ini masih jauh dari sejahtera,” ujarnya.
Karenanya dia ingin berkontribusi untuk Indonesia agar bisa lebih banyak memiliki sumber daya manusia yang bisa mengolah dan memanfaatkan kekayaan Tanah Air.
“Tentu semuanya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia,” lanjut Jerry.
Ada lima hal yang diperlukan agar Indonesia bisa semakin lebih kuat dalam pengelolaan swasembada pangan. Yang pertama sumber daya alam. Dalam hal ini Indonesia memili sumber daya alam melimpah.
Kedua adalah infrastruktur. “Sejak kepemimpinan Presiden Jokowi (Joko Widodo) pembangunan infrastruktur sudah sangat luar biasa. Jadi pengangkutan hasil alam dari desa menuju kota sudah jauh lebih baik,” ujarnya.
Yang ketiga adalah penegakan hukum. Menurut Jerry penegakan hukum di Indonesia sudah berjalan baik.
Keempat adalah sumber daya manusia (SDM). Nah dalam hal inilah Jerry ingin memperbanyak SDM yang bisa mengelola kekayaan alam dengan progam 1.000 sarjana pertanian.
Sedangkan yang terakhir adalah peran serta investor. Kata dia Investor benar-benar sangat dibutuhkan. Dia berharap banyak pengusaha yang tertarik untuk membantu mengelola lahan-lahan yang ada di penjuru daerah. Sehingga masyarakat di daerah pun memiliki kesempatan untuk meningkatkan kesejahteraan dari pemanfaatan lahan di bidang pertanian dan perkebunan.
“Banyak pengusaha yang menghubungi saya dan tertarik untuk ikut serta dalam program mencetak 1.000 sarjana pertanian. Bahkan beberapa pengusaha ingin lahannya dikelola untuk bisa mendukung program ini,” kata dia.
Antusiasme para pengusaha inilah yang semakin memantapkan Jerry bahwa program mencetak 1.000 sarjana pertanian adalah sesuatu yang bisa diwujudkan. “Ini semua demi Indonesia yang lebih kuat dalam swasembada pangan,” tutupnya.
Laporan: Redaksi
Editor: Ogawa