TANJUNGPINANG, Kepri.info – Warga Perumahan Seruni 1 di Jalan Merpati Kilometer 10 masih merasakan dampak parah dari banjir yang melanda Tanjungpinang beberapa hari lalu.
Mereka mengaku belum menerima bantuan memadai dari pemerintah setempat, meski kondisi perumahan mereka termasuk yang paling terdampak.
Mak Aurora, salah satu warga, mengungkapkan bahwa banjir di wilayahnya mencapai kedalaman hingga setinggi leher orang dewasa, menyebabkan kerusakan parah pada rumah-rumah di sana.
Menurutnya, air yang meluap dari kawasan lain mengalir dan terpusat di Perumahan Seruni 1.
“Perumahan kami yang paling parah, tapi perhatian lebih banyak diberikan ke kawasan lain seperti Griya Puspandari. Kami seolah diabaikan,” ujar Mak Aurora, Selasa (14/1/2025).
Kerugian akibat banjir ini meliputi kerusakan pada barang-barang rumah tangga, termasuk barang elektronik, kasur, dan pakaian yang terendam lumpur.
“TV, kulkas sudah rusak, kasur tidak bisa dipakai, kami sekarang hanya tidur beralaskan tikar,” tambahnya.
Meski bantuan dari Baznas berupa sembako telah diterima, Mak Aurora berharap pemerintah, khususnya pihak kelurahan, segera mendata dan memberikan bantuan kepada warga yang paling membutuhkan.
Menanggapi situasi ini, Sekretaris BPBD Kota Tanjungpinang, Dwi Trijanto, menyatakan bahwa pihaknya tengah memprioritaskan penyaluran air bersih dan pembersihan rumah warga yang terkena lumpur.
“Kami menyediakan air bersih dengan kapasitas 5 ton untuk kebutuhan rumah tangga dan siap mendistribusikannya langsung ke rumah warga. Selain itu, kami juga membantu membersihkan rumah yang masih berlumpur akibat banjir,” kata Dwi.
Banjir yang terjadi akibat hujan deras pada 10-11 Januari 2025 telah menyebabkan ratusan warga mengungsi dan kerugian materiil yang signifikan.
Aktivitas masyarakat lumpuh total selama beberapa hari, memperburuk kondisi warga terdampak.
Mak Aurora dan warga Perumahan Seruni 1 berharap agar perhatian pemerintah lebih merata, sehingga mereka dapat segera bangkit dari dampak musibah ini.(Rik)