Menu

Mode Gelap
Kepri Targetkan Bebas Blank Spot 2026, Pemerataan Digital Dorong Ekonomi Daerah Prakiraan Cuaca BMKG untuk Wilayah Kepri Besok Hari Hujan Sedang Jadwal Keberangkatan Kapal Ferry di Tanjungpinang 25 Oktober 2025 BKKBN RI Apresiasi Kepri Masuk 5 Provinsi Sukses Tangani Stunting PLN Tanjungpinang Gelar Promo Spesial Tambah Daya, Diskon 50 Persen hingga Akhir Oktober Polda Kepri Jalin Sinergi Maritim dengan MARSEC dan IFC Singapura

Kepri

Waspada Kasus DBD Meningkat di Tanjungpinang

badge-check


					Keterangan Foto: Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes Dalduk dan KB) Kota Tanjungpinang saat melaksanakan penyemprotan (fogging), (Diskominfo Tanjungpinang). Perbesar

Keterangan Foto: Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes Dalduk dan KB) Kota Tanjungpinang saat melaksanakan penyemprotan (fogging), (Diskominfo Tanjungpinang).

TANJUNGPINANG, Kepri.info – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Tanjungpinang mengalami lonjakan dalam sebulan terakhir.

Hingga 25 Juni 2025, tercatat 40 kasus baru, meningkat dari 32 kasus yang dilaporkan pada Mei lalu.

Sebagai respons cepat, Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes Dalduk dan KB) Kota Tanjungpinang melaksanakan penyemprotan (fogging) di sejumlah wilayah terdampak.

Kegiatan ini dilakukan bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Balai Karantina Kesehatan (BKK).

Salah satu titik prioritas adalah Kelurahan Kampung Bugis, di mana lima kasus DBD ditemukan dalam waktu berdekatan.

Fogging dilakukan pada Rabu (25/06/2025) sebagai langkah untuk memutus rantai penularan virus dengue.

Kepala Dinkes Dalduk dan KB Kota Tanjungpinang, Rustam, menjelaskan kegiatan fogging dilakukan berdasarkan hasil penyelidikan lapangan yang menunjukkan kondisi lingkungan yang memungkinkan nyamuk berkembang biak.

“Dari hasil penyelidikan epidemiologi, kami temukan Angka Bebas Jentik (ABJ) di lokasi kasus hanya sekitar 50 persen. Padahal, standar minimalnya 95 persen. Ini artinya lingkungan masih banyak tempat yang bisa menjadi sarang nyamuk,” kata Rustam, Kamis (26/06/2025).

Selain fogging, Dinkes juga melaksanakan abatisasi selektif dengan menaburkan larvasida pada tempat penampungan air, terutama di area yang sulit dibersihkan secara rutin.

Langkah ini bertujuan menghambat siklus hidup nyamuk sejak fase jentik.

Rustam mengajak masyarakat agar lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan.

Ia mengatakan, keberhasilan pengendalian DBD sangat bergantung pada keterlibatan warga dalam menjaga rumah dan sekitarnya tetap bersih dari genangan air.

“Kami mengimbau warga melaksanakan Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara 3M: menguras, menutup, dan mendaur ulang wadah yang bisa menampung air. Cara ini terbukti paling efektif dalam mencegah penyebaran DBD,” ujarnya.

Ia juga mengingatkan warga untuk mewaspadai gejala DBD, seperti demam tinggi mendadak, nyeri otot, mual, dan muncul bintik merah pada kulit.

“Kalau gejala ini muncul, sebaiknya segera periksa ke fasilitas kesehatan agar bisa ditangani lebih awal,” tambahnya. (Redaksi/rilis)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Prakiraan Cuaca BMKG untuk Wilayah Kepri Besok Hari Hujan Sedang

25 Oktober 2025 - 09:21 WIB

Jadwal Keberangkatan Kapal Ferry di Tanjungpinang 25 Oktober 2025

25 Oktober 2025 - 08:30 WIB

BKKBN RI Apresiasi Kepri Masuk 5 Provinsi Sukses Tangani Stunting

24 Oktober 2025 - 17:00 WIB

PLN Tanjungpinang Gelar Promo Spesial Tambah Daya, Diskon 50 Persen hingga Akhir Oktober

24 Oktober 2025 - 16:21 WIB

Gubernur Kepri, Ansar Ahmad saat melepas peserta PLN Mobile Fun Run 2025, dari ikon Kota Tanjungpinang, Tugu Sirih, Minggu (15/9/2025). (Diskominfo Kepri)

Polda Kepri Jalin Sinergi Maritim dengan MARSEC dan IFC Singapura

24 Oktober 2025 - 15:29 WIB

Trending di Batam