Menu

Mode Gelap
Pererat Silaturahmi Antar Mahasiswa, BEM FISIP UMRAH Gelar Turnamen Domino Jadwal Keberangkatan Kapal Ferry di Tanjungpinang 19 Oktober 2025 Jadwal Keberangkatan Kapal Ferry di Tanjungpinang 18 Oktober 2025 Pemprov Kepri Serahkan Sertifikat Lahan Kreasi Pariwisata ke Kemenpar RI Pulau Penyengat Ditetapkan Sebagai Ikon Wisata Halal Nasional Wagub Nyanyang Jenguk Korban Kapal Federal II di Batam

Head Line

Dewan: OPD Lambat Merealisasikan APBD

badge-check


					Dewan: OPD Lambat Merealisasikan APBD Perbesar


​Tanjungpinang – Kinerja Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemprov Kepri kembali disoroti fraksi-fraksi di DPRD Kepri. Mayoritas fraksi meminta kepada Gubernur untuk menilai kembali kinerja OPD yang lambat dalam merealisasikan anggaran pendapatan belanja daerah.

Fraksi Golkar misalnya. Dalam pandangan fraksi terhadap nota keuangan yang disampaikan pemerintah daerah,  fraksi Beringin meminta Gubernur memberikan sanksi kepada pimpinan OPD yang tidak maksimal menjalankan program kerja.

“OPD harus mempunya program yang jelas, kinerja yang jelas dan pencapaian yang jelas untuk memajukan Provinsi Kepri,” kata juru bicara Fraksi Golkar Raja Bakhtiar diruang sidang paripurna, Senin (18/9).

Seluruh OPD, sambungnya, harus mempunyai target sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

Pimpinan OPD harus mempunyai tanggung jawab lebih. “Karena itu fraksi Golkar memandang perlu adanya evalusi setiap tiga atau empat bulan sekali,” tegasnya.

Cara ini diharapkan dapat memacu kinerja masing-masing OPD. Dengan demikian tidak ada lagi program yang tidak terlaksana, program yang terlambat, dan persoalan lain. 

Kritik juga diberikan dari Fraksi PDIP. Juru bicara fraksi Sahat Sianturi mengatakan bahwa dalam APBD tahun lalu terdapat silpa (sisa lebih perhitungan anggaran) yang cukup besar. Hal ini disebabkan karena pencapaian pendapat yang besar atau karena kegiatan yang tidak terealisasi. “Oleh sebab itu, kami Fraksi PDIP meminta penjelasan kepada pemerintah,” kata Sahat.

Fraksi Demokrat juga meminta kepada Pemprov Kepri untuk lebih serius lagi bekerja mencari pendapatan baru. Pendapatan yang ada saat ini, bisa ditingkatkan lebih banyak jika OPD penghasil dapat mencari potensi-potensi pendapatan baru.

Jika memang tidak bisa, Fraksi Demokrat lewat juru bicaranya Hotman Hutapea mendorong Pemerintah mengganti kepala OPD. “Tanggungjawab anggaran tidak boleh ditimpakan hanya kepada Sekda yang kami nilai sudah bekerja keras. Kepala OPD yang tidak mampu harus dievaluasi,” kata Hotman.

Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada KUA APBD Tahun Anggaran 2017 ditetapkan sebesar Rp. 1.104.344.658.937,00. Dalam KUA Perubahan Tahun Anggaran 2017 diestimasikan mengalami peningkatan penerimaan sebesar Rp.105.711.072.261,00 atau naik 9,57% menjadi Rp.1.210.055.731.198,00.

Kenaikan   ini disebabkan karena beberapa pos pendapatan juga mengalami kenaikan seperti pajak daerah, retribusi daerah, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan serta lain-lain pendapatan asli daerah yang sah.

Dalam APBDP ini juga Retribusi Daerah mengalami kenaikan sebesar 616,91 persen. 

Jika dalam target hanya Rp.8.810.000.000,00 realisasi retribusi naik menjadi Rp.63.160.000.000,00 yang kebanyakan berasal dari retribusi labuh jangkar. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Wawako Tanjungpinang Sambut Perwakilan BPK, Bahas BMD

16 Oktober 2025 - 15:17 WIB

Pemkab Bintan Gelar Ekspose Hasil Kajian Pemekaran Kecamatan Bintan Timur

16 Oktober 2025 - 14:44 WIB

Pemko Tanjungpinang Rencanakan Penggabungan Sejumlah OPD

8 Oktober 2025 - 16:40 WIB

Bupati Bintan dan Kemenhub Kampanyekan Keselamatan Pelayaran di Pulau Pangkil

8 Oktober 2025 - 14:04 WIB

Deby Maryanti Dampingi Gubernur Kepri Launching KAPAL di Desa Pengudang

8 Oktober 2025 - 10:53 WIB

Trending di Bintan